Bagaimana Caranya Tangkal Hoax
Surabaya - Generasi muda harus waspada dan berhati-hati terhadap makin maraknya berita palsu atau hoax di dunia maya. "Ada tiga hal penting yang harus dilakukan dalam menangkal berita palsu atau hoax ini, yaitu membangun kesadaran pengguna, menutup situs yang berisi berita palsu atau memecah belah, serta membuat narasi balik," kata Wakil Gubernur Jatim, Saifullah Yusuf pada acara Kopdar Netizen NU Jatim di Aula Kantor PWNU Jatim, Jalan Masjid Agung Timur Surabaya, Minggu (29/01) sore.
“Kita harus membangkitkan kesadaran masyarakat bahwa kita harus selektif pada informasi yang kita terima terutama dari dunia maya atau media sosial. Informasi itu ada yang benar maupun hoax. Dari hasil survei, menutup situs saja tidak cukup. Sisanya adalah kesadaran masyarakat dan self control,” kata Gus Ipul, sapaan akrabnya.
Gus Ipul mengatakan, penggunaan internet terus meningkat dewasa ini. Ia mengutip data dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) bahwa pengguna internet di Pulau Jawa sebesar 84 persen. Pengguna internet di Indonesia adalah peringkat 5 dunia dengan jumlah pengguna 132,7 juta orang. Indonesia merupakan negara pengguna Facebook terbanyak di dunia setelah India, Amerika, dan Brazil. Sedangkan pengguna twitter di Indonesia merupakan ketiga setelah Amerika Serikat dan India.
Lebih lanjut, menurutnya Internet tak hanya digunakan orang dewasa tapi juga telah merembet pada kalangan anak-anak. Hal ini harus diantisipasi agar tidak menimbulkan dampak negatif penggunaannya. Untuk itu, diperlukan kontrol dan pengawasan diri untuk memghindari dampak negatif ini.
"Perlunya kontrol diri pada anak ini untuk menghindari tontonan yang belum sesuai umurnya di internet. Kontrol diri sangat penting untuk memastikan keamanan ketika beraktivitas di internet terutama bagi anak-anak," kata orang nomor dua di Jatim ini.
Ia juga mengingatkan generasi muda untuk menggunakan internet secara bijak. "Pemanfaatan internet adalah sebuah pilihan. Orang harus menggunakannya secara bijak, salah satunya dengan mencari informasi positif untuk meraih kesuksesan," katanya.
Terkait acara ini, ia sangat menyambut baik. Ini menggambarkan bahwa Nahdlatul Ulama (NU) sangat peduli terhadap permasalahan di dunia maya, terlebih lagi berita palsu atau hoax dapat memecah belah persatuan dan kesatuan. “Yang dilakukan sekjen cukup baik. Ini membuat gambaran baik tentang NU. Ini bagian dari nahi munkar (mencegah keburukan) dan ini harus kita hargai,” katanya.
Sementara itu, Sekjen PBNU Helmy Faishal Zaini, mengatakan bahwa majunya media online harus dimanfaatkan dengan baik salah satunya untuk berdakwah. Sebagai contoh, media sosial seperti instagram bisa dimanfaatkan untuk memuat kajian atau video dakwah. Selain itu, NU turut mencegah meluasnya berita palsu atau hoax dengan membuat videografis mengenai bahaya hoax. (frd)