Wacana Kabupaten Malang Ganti Nama, Ini Sejarah Kemunculannya
Bupati Malang, Sanusi mewacanakan pergantian nama daerah yang saat ini dikenal sebagai Kabupaten Malang menjadi Kabupaten Kepanjen. Alasannya, agar tidak ada kerancuan penyebutan antara Kabupaten Malang dan Kota Malang.
Alasan lainnya, sambung Sanusi, berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) ibukota dari Kabupaten Malang terletak di Kecamatan Kepanjen, yang saat ini juga menjadi pusat pemerintahan dari daerah tersebut.
Terkait wacana pergantian nama kabupaten tersebut, pakar sejarah Universitas Negeri Malang, Dwi Cahyono mengatakan bahwa dirinya menolak rencana dari Bupati Malang tersebut.
"Kalau saya secara pribadi tegas menolak," ujarnya kepada awak media, pada Sabtu 25 September 2021.
Sebab, kata Dwi, nama Malang memiliki historis yang panjang. Secara harfiah, Malang memiliki makna letak geografis bukan merujuk pada suatu posisi nasib seseorang.
"Semula memang namanya Malang. Ini nampaknya menunjuk pada posisi. Karena memang bentang arealnya tidak pas di penjuru mata angin," katanya.
Dwi mengatakan, Malang dilihat dari ketinggian maka topografinya mirip seperti bentuk mangkok yang dikelilingi oleh barisan pegunungan.
"Malang itu kan bentuknya seperti dasar mangkok. Di dasar mangkok itu ada gunung yang melintang yaitu Gunung Buring itu. Ada juga ada Gunung Mujur di Karangploso," ujarnya.
Selain itu, lanjut Dwi, dari sisi kesejahteraan administratif, embrio dari daerah Kabupaten Malang mulai muncul sekitar abad 17 yang dulu dikenal dengan nama Mancanegara Wetan Malang merupakan bagian dari Kesultanan Mataram.
"Di daerah kekuasaan Kesultanan Mataram itu kan banyak mancanagera, salah satunya mancanegara Wetan Malang," katanya.
Setelah itu, nama mancanegara Wetan Malang berubah menjadi Kadipaten Malang dan berganti lagi yang saat ini dikenal dengan nama Kabupaten Malang.
"Kemudian pada 1914 Kabupaten Malang dimekarkan menjadi dua. Kabupaten Malang, satunya semente, atau kota praja Malang yang sekarang menjadi Kota Malang," ujarnya.
Advertisement