Wacana Hapus Ujian SBMPTN, Rektor Unair: Perlu Ditinjau Ulang
Rektor Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Profesor Mohammad Nasih, menyebut bahwa perubahan sistem Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) perlu ditinjau ulang.
“Meski sesungguhnya tesnya adalah tes skolastik semata, tetapi di semua hal termasuk kemungkinan akan ada persyaratan tertentu di prodi-prodi tertentu itu,” kata Nasih, Sabtu, 10 September 2022.
Menurut Nasih, kesinambungan antara Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) dan perguruan tinggi harus dijaga. Sebab, mahasiswa nantinya dituntut untuk memiliki dasar yang cukup saat mengikuti mata kuliah.
Oleh karena itu, kata Nasih, apabila tes SBMPTN ditiadakan pihaknya akan meminta pendaftar menyertakan nilai rapor. Untuk melihat nilai pelajaran yang sesuai dengan program studi yang ada. “Walaupun ini tidak bisa menjadi syarat program studi, maka kami bisa meminta portofolio untuk program studi yang ada di Unair,” jelasnya.
“Sehingga pendaftar nantinya, setidaknya harus menyerahkan rapor mata pelajaran yang relevan dengan program studi yang ada,” tambahnya.
Guru besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unair Surabaya itu menyebut bahwa pengecekan nilai juga sebagai penghargaan bagi siswa yang telah menempuh pelajaran selama tiga tahun di SLTA.
Dengan demikian, para siswa tidak akan merasa sia-sia setelah menempuh pendidikan di sekolah. Ketika merdeka belajar justru diartikan sebagai kebebasan yang terlalu liberal, maka hal itu merupakan pemborosan.
“Kami selalu memberikan warning bagi masyarakat, bahwa setiap program studi itu memerlukan bekal khusus agar bisa lancar dalam menempuh studinya dan juga kami tidak segan-segan untuk memberikan evaluasi pada satu tahun pertama,” tutupnya.
Sebelumnya diketahui, Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek), Nadiem Anwar Makarim, telah mengumumkan bakal segera mengubah sistem terkait SBMPTN.
Hal itu lantaran ujian yang menggunakan banyak materi dari berbagai mata pelajaran dianggap memicu turunnya kualitas pembelajaran. Di sisi lain, banyak siswa yang melakukan bimbingan belajar di luar sekolah.
Advertisement