Wacana Ditutup Satu Bulan, PT Freeport Indonesia Datangkan PCR
Jumlah karyawan PT Freeport Indonesia yang terpapar virus corona (Covid-19) di wilayah Tembagapura, Papua terus meningkat. Menurut data pada Jumat, 8 Mei 2020, ada 56 orang di Kelurahan dan Distrik Tembagapura dinyatakan positif corona.
Pemerintah bersama DPRD Kabupaten Mimika, Provinsi Papua, bakal mengirim surat ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengusulkan penutupan sementara operasional PT Freeport Indonesia. “Hal ini dilakukan guna meminimalisir penularan wabah virus corona (Covid-19) di wilayah Tembagapura,” tegas Bupati Mimika Eltinus Omaleng.
Dia meminta operasional Freeport untuk ditutup selama 14 hari hingga satu bulan. Jika operasional Freeport tetap berjalan, dikhawatirkan penularan virus corona bisa bertambah.
"Ini memang baru sebatas wacana, kami akan mengirim surat ke Presiden RI di Jakarta dan semua menteri terkait untuk menutup sementara waktu operasional Freeport. Kalau karyawan di Tembagapura tetap kerja terus, kita tidak akan bisa memutus mata rantai kasus Covid-19 di Tembagapura," kata Omaleng usai bertemu DPRD Mimika seperti dilansir dari Antara, Sabtu 9 Mei 2020.
Omaleng menjelaskan kesulitan utama untuk mencegah penularan Covid-19 di wilayah kerja PT Freeport di Tembagapura itu, lantaran jaga jarak tidak bisa diterapkan maksimal lantaran ruang gerak dan ruang publik yang terbatas.
"Karyawan itu pergi kerja sama-sama, duduk dalam bus sama-sama, naik tram sama-sama, sampai di tempat kerja sama-sama, pulang dari tempat kerja sama-sama, begitu juga saat makan sama-sama. Jadi otomatis penularannya cepat," terangnya.
"Belum lagi suhu udara di Tembagapura dan tambang Grasberg itu sangat dingin, bahkan bisa di bawah nol derajat. Kondisi seperti itu bisa berakibat fatal jika tidak diambil langkah pencegahan secepatnya," sambung dia.
Menanggapi wacana penutupan itu, Juru Bicara PT Freeport Indonesia Riza Pratama menyebut perusahaannya terus memperkuat upaya dan koordinasi dengan Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Mimika guna melindungi karyawan dari risiko penyebaran Covid-19 di seluruh area kerja dan lingkungan sekitar perusahaan.
"Upaya yang dilakukan antara lain dengan memaksimalkan jaga jarak, menyiapkan fasilitas medis di Tembagapura dan Timika yang merupakan area kerja utama perusahaan, serta menutup akses memasuki Tembagapura," terangnya.
Sejak awal Maret, kata Riza, PT Freeport Indonesia telah menerapkan berbagai upaya mitigasi yang dapat melipatgandakan protokol kesehatan di area kerja seperti larangan masuk dan pembatasan perjalanan ke luar negeri, pemeriksaan suhu tubuh karyawan yang tiba di bandara dan terminal bus dan hendak memasuki area kerja.
Karyawan yang terdeteksi dengan suhu tubuh di atas 38 derajat Celcius diwajibkan untuk tidak bekerja dan memeriksakan diri ke tim medis.
PT Freeport Indonesia juga menggiatkan standar kebersihan dengan melakukan penyemprotan disinfektan di seluruh kantor dan area kerja, menutup seluruh akses memasuki Tembagapura sejak 26 Maret 2020. Namun, seluruh kegiatan operasional pengangkutan logistik tetap dilakukan seperti biasa agar kebutuhan bahan-bahan pokok seperti makanan tetap terpenuhi.
Terbaru, PT Freeport Indonesia telah mendatangkan dua unit alat Polymerase chain reaction (PCR). Yakni pemeriksaan laboratorium untuk mendeteksi keberadaan material genetik dari sel, bakteri, atau virus corona.
Alat tersebut akan dipasang di Klinik Kuala Kencana di Distrik Kuala Kencana dan Rumah Sakit Tembagapura di Distrik Tembagapura.
Selama ini setiap pemeriksaan swab dilakukan di Balitbankes Papua di Kota Jayapura. Hasil uji swab diketahui dalam waktu yang cukup lama, karena lab yang ada harus menguji sampel dari sejumlah kabupaten di Papua.