Wabup Pasuruan Tinjau Distribusi Air Bersih ke Daerah Kekeringan
Wakil Bupati Pasuruan, KH Abdul Mujib Imron meninjau langsung kegiatan pendistribusian air bersih di Desa Jeladri, Kecamatan Winongan dan Desa Karangasem, Kecamatan Lumbang, Selasa, 6 Oktober 2020.
Gus Mujib juga ikut membantu petugas saat mengisi drum-drum air yang dibawa warga dari rumahnya. Pendistribusian air bersih yang dilaksanakan oleh BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Pasuruan sudah bagus.
Artinya, setiap harinya selalu ada kegiatan dropping air bersih ke 23 desa di 7 kecamatan yang dinyatakan sebagai daerah rawan kekeringan kritis.
"Total ada 23 desa yang dilanda kekeringan. Setiap hari, BPBD mengirim air bersih ke seluruh desa terdampak secara bergantian. Dan itu sudah dilakukan mulai bulan Juli sampai sekarang," kata Gus Mujib, setelah sidak.
Gus Mujib juga mengapresiasi langkah desa yang mampu berkoordinasi dengan perusahaan dalam mengatasi permasalahan kekeringan. Ia berharap jalinan komunikasi ini dapat terus terjalin demi membantu masyarakat dalam menghadapi bencana kekeringan.
"Semoga terus istiqomah sampai kapanpun," katanya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Pasuruan, Tectona Jati mengatakan, 23 desa terdampak kekeringan meliputi Desa Bulusari dan Wonosunyo, Kecamatan Gempol; Desa Jeladri, Kedungrejo dan Sumberrejo di Kecamatan Winongan.
Kemudian, Desa Lumbang, Watulumbung, Cukurguling, Karangjati dan Karangasem, di Kecamatan Lumbang; Desa Mangguan, Ngantungan, Sibon, Klakah, Pasrepan dan Petung di Kecamatan Pasrepan.
Ada pula Desa Pasinan, Balunganyar, Semedusari, dan Wates di Kecamatan Lekok; Desa Kedungpengaron dan Oro-oro Pule di Kecamatan Kejayan; dan Desa Karanglo, Kecamatan Grati.
Dari tujuh kecamatan tersebut, setidaknya ada 3 kecamatan yang paling parah terdampak bencana kekeringan, yakni Kecamatan Lumbang, Pasrepan dan Winongan. Sehingga dropping air bersih masih menjadi prioritas utama meski hujan lokal sudah mulai turun.
"Untuk sementara, dropping air bersih tetap jalan sampai nanti hujan sudah turun merata," katanya.
Kata Tecto, kegiatan distribusi air bersih sudah mulai dilakukan sejak awal bulan juli lalu. Perharinya, setiap desa menerima kiriman air bersih sebanyak 2 rate atau dua tangki. Masing-masing berisi 5000 liter air bersih yang bisa digunakan warga untuk minum, mandi dan memasak.
"Setiap hari kita kirim 2 tangki air bersih. Isinya masing-masing 5000 liter air. Kita drop di titik yang bisa dijangkau langsung oleh masyarakat," katanya.