Wabup Pasuruan Ingatkan Pentingnya Toleransi Antar Umat Beragama
Wakil Bupati Pasuruan, KH Abdul Mujib Imron meminta seluruh pemeluk agama di Kabupaten Pasuruan untuk senantiasa mempertahankan toleransi dan kerukunan antar umat yang telah terjaga hingga kini.
Permintaan tersebut disampaikan Gus Mujib saat memberikan sambutan dalam acara Program Kesatuan Bangsa bertema "Peningkatan Toleransi Dalam Kehidupan Beragama" di Pendopo Kecamatan Grati, Rabu, 19 Agustus 2020.
Menurutnya, untuk mewujudkan masyarakat yang baik, hendaknya setiap umat beragama menjalankan kehidupannya sesuai dengan ajaran agama yang dianutnya masing-masing.
"Intinya adalah saling menghormati dan menghargai antar pemeluk agama. Kalau pas Idul Adha, kita juga tidak menyuruh orang non muslim untuk Sholat. Begitu juga saat agama lain tengah melaksanakan ritual keagamannya, ya tidak mengajak pemeluk agama lain untuk ikut masuk," katanya.
Di hadapan para pemimpin agama yang ada di wilayah Kecamatan Grati, Gus Mujib juga mengharapkan agar senantiasa aktif memberikan pembinaan kepada umatnya. Terutama dalam rangka menciptakan suasana yang damai dalam bermasyarakat, serta meningkatnya rasa aman bagi umat dalam melaksanakan ibadah.
"Yang tidak kalah penting juga adalah dapat meminimalisir konflik yang terjadi. Supaya Kabupaten Pasuruan tetap kondusif," katanya.
Gus Mujib optimis, bila komunikasi dan koordinasi antar masyarakat, tokoh agama dan pemerintah daerah berjalan baik, maka persatuan dan kesatuan umat akan terus terjalin dengan baik di Kabupaten Pasuruan.
"Kordinasi antara pemerintah daerah dengan pimpinan agama (FKUB) akan terus ditingkatkan dengan memberikan pembinaan kepada umatnya agar terciptanya suasana yang damai dalam bermasyarakat," katanya.
Lebih lanjut Gus Mujib juga mengharapkan peran FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama) dalam mengedukasi masyarakat akan pentingnya menerapkan protocol kesehatan di tengah Pandemi Covid-19.
Hal itu sangat diperlukan, mengingat Pemerintah Pusat juga meminta kepada seluruh pemerintah daerah agar bisa menggandeng forum-forum kemasyarakatann untuk membantu dalam mengedukasi masyarakat.
"Contohnya dalam hal pemulasaran jenazah. Saya minta untuks eluruh anggota FKUB juga bisa membantu memberikan penjelasan kepada masyarakat terkait protocol kesehatan. Baik tata cara sampai hal yang berhubungan dengan pemulasaran jenazah Covid-19. Semuanya penting supaya tidak terjadi lagi kasus penolakan warga atau bahkan pengambilan paksa jenazah Covid-19 di Kabupaten Pasuruan," katanya.