Wabup Lumajang Minta Seluruh OPD Bantu Tekan Prevalensi Stunting
Ketua Audit Kasus Stunting yang juga Wakil Bupati Lumajang Indah Amperawati meminta, agar seluruh Perangkat Daerah (PD) sekaligus stakeholder terkait dapat bekerja sama untuk mengawal kasus stunting di Lumajang. Sebab stunting merupakan masalah pelik untuk kualitas sumber daya manusia masa depan.
"Kita harus komitmen bersama-sama, tentu kasus ini bukan hanya tugas dinas kesehatan saja, tapi semua OPD juga harus terlibat," kata dia dalam kegiatan Diseminasi Audit Kasus Stunting II Kabupaten Lumajang, bertempat di Graha Nagara Bhakti Kantor Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Lumajang, Kamis 10 November 2022.
Wabup yang akrab dipanggil Bunda Indah Masdar itu juga mengatakan, bahwa berdasarkan hasil Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) 2021, prevalensi stunting di Lumajang mencapai di atas 30 persen. Angka tersebut dinilai tergolong tinggi dan berstatus zona merah.
Namun demikian, untuk saat ini, informasi sementara yang berhasil dihimpun, angka stunting dikabarkan mengalami penurunan di bawah angka 30 persen.
"Insya Allah saya dengar bocorannya, Lumajang angka stunting menurun di bawah 30 persen, mudah-mudahan hasil survey bisa segera keluar, dan itu motivasi lah bagi kita, karena ini hitungan yang akurat dan valid," ujar dia.
Menurutnya, penurunan angka tersebut juga tidak lepas dari kerja keras yang dilakukan oleh para OPD dan stakeholder terkait. Oleh karena itu, Bunda Indah berharap, di tahun 2024 yang akan datang, angka kasus stunting di Lumajang bisa mengalami penurunan secara drastis.
"Harapannya di tahun 2024 mendatang ada signifikasi antara program dengan hasilnya, utamanya kasus stunting," katanya.