Wabup Karawang Pimpin Sholat Gaib, Mohon Pertolongan Tuhan
Ratusan orang berjajar, meluruskan shaf, mereka semua tertunduk pada satu titik di depannya, sembari merapalkan doa-doa, mengucapkan kalimat-kalimat dzikir, meminta pertolongan Tuhannya.
Apa pun golongannya, berpakaian putih, berjaket doreng, berseragam oranye ataupun abu-abu, yang tampak, mereka semua sama-sama berdiri di samping deburan ombak-ombak yang menyapu pesisir Pantai Tanjung Pakis Karawang. Salah satu posko pencarian korban dan badan pesawat Lion Air JT 610 yang hingga Rabu 31 Oktober 2018, belum juga ditemukan.
Wakil Bupati Karawang Wakil Bupati Karawang, Ahmad Zamakhsyar mengatakan, yang mereka lakukan adalah salat gaib, sebuah upaya untuk meminta pertolongan Allah, agar para korban yang diduga masih berada di dasar perairan utara Karawang bisa ditemukan, sesegera mungkin.
"Bapak ibu semuanya yang saya cintai, FPI dan Nahdlatul Ulama, Innalillahi kita semua masyarakat tentunya berduka yang tiada tara dengan musibah yang terjadi kabupaten tercinta, seluruh usaha tim SAR sudah berupaya, sekarang giliran kita melakukan upaya batin dengan berdoa," kata Ahmad, sesaat sebelum melangsungkan salat gaib.
Ahmad berharap dengan dilaksanakan salat ini, muncul pertanda baik soal dimana letak pasti para korban dan badan pesawat Lion Air JT 610 berada. Semoga doa para masyarakat segera diijabah oleh tuhan.
"Salat ini, salat fardu kifayah, salat gaib, dengan ini semoga almarhum dan almarhumah bisa ditemukan oleh petugas, semoga badan pesawat bisa ditemukan," kata Ahmad.
"Amin, ya Allah, amin...," sat masyarakat, lirih dan dengan nada yang bergetar.
Salat sendiri dipimpin oleh perwakilan PCNU Karawang, sesudahnya pembacaan doa dipimpin oleh Ketua MUI Kecamatan Pakis Jaya Kiai Mukhsin, dan ditutup oleh doa perwakilan FPI.
Ahmad sendiri sempat menyebut-nyebut nama Nabi Khidir. Menurutnya nama itulah yang selama ini menguasai lautan di bumi ini. "Kami berdoa kepada Allah dan Nabi Khidir, dialah penguasa lautan di bumi ini, semoga mukjizat bisa terjadi," kata Ahmad, memungkasi. (frd)