Wabah PMK Tak Berpengaruh Pada Penjualan Daging Sapi di Surabaya
Merebaknya wabah Penyakit Mulut dan Kaki (PMK) pada hewan ternak di Jawa Timur, tidak berdampak pada penjualan daging sapi di Surabaya. Hal ini diungkapkan langsung salah satu penjual daging di Pasar Pucang, Eko. Justru menurutnya penjualan daging mengalami kebaikan pasca lebaran.
"Ndak terdampak penjualan daging, di sini kalau dagingnya tidak sehat akan dibakar. Tidak dijual," ujar perempuan yang akrab disapa Bu. Eko ini.
Mengenai harga daging Eko mengungkapkan, harganya tetap stabil yakni Rp 120ribu per kilogram. Meski penjualan tidak berdampak, ia mengaku pasokan daging sedikit mengalami kendala saat ini.
"Penjualan naik, barangnya yang ndak ada. Ndak kayak dulu. Jualnya cuman sedikit," terangnya.
Hal yang sama juga dikatakan oleh penjual daging di Pasar Wonokromo, Siti Rohima. Ia mengungkapkan, tidak ada dampak terhadap penjualan akibat wabah PMK pada sapi.
"Wabah PMK gak ada efek sama penjualan, penjualan tetep seperti biasanya," kata Siti begitu ia akrab disapa.
Ia menambahkan, yang mempengaruhi penjualannya adalah harga daging yang masih melonjak naik.
"Yang banyak diprotes justru diharganya, saat ini jualnya Rp 125ribu sampai 130ribu. Banyak yang nawar balik harga Rp 110 ribu, kita penjual yang susah," tandasnya.