Wabah PMK, Retribusi 7 Pasar Hewan di Probolinggo Turun
Merebaknya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak berimbas pada menurunnya retribusi ternak di tujuh pasar hewan di Kabupaten Probolinggo. Retribusi total di tujuh pasar hewan yang biasanya sekitar Rp40 juta per bulan, pada tiga bulan terakhir turun drastis.
Kabupaten Probolinggo memiliki tujuh pasar hewan di tujuh kecamatan yakni, di Banyuanyar, Maron, Leces, Sumberasih, Tongas, Pakuniran, dan Besuk. Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah, Perdagangan, dan Perindustrian (DKUPP) Kabupaten Probolinggo yang menaungi ketujuh pasar hewan itu melaporkan, biasanya retribusi total sebesar Rp40 juta per bulan.
“Sejak wabah PMK merebak, retribusi yang kami terima bulan Maret Rp31 juta, April semakin turun Rp22.168.000, dan Mei Rp23.803.000,” ujar Aditya Arya Guntoro, Staf Fungsional Bidang Perdagangan DKUPP Kabupaten Probolinggo kepada wartawan, Sabtu, 18 Juni 2022.
Diduga turunnya retribusi itu karena jumlah hewan ternak yang diperjual-belikan di tujuh pasar hewan itu menurun. Sehingga perolehan retribusinya juga menurun drastis sejak tiga bulan terakhir.
“Hal itu terlihat dari aktivitas di pasar-pasar hewan yang tidak seramai biasanya. Sebagian pedagang juga takut bertransaksi ternak di pasar,” ujar Adit, panggilan akrab Aditya Arya Guntoro.
Adit memprediksi, penurunan retribusi ini akan terus terjadi di bulan-bulan depan sampai wabah PMK benar-benar reda. “Yang jelas, kami harus terus mengejar target retribusi ternak sebesar Rp500 juta dalam setahun ini,” katanya.
Soal sepinya pasar hewan juga terjadi Kota Probolinggo. Satu-satunya pasar hewan di Kota Probolinggo di Kelurahan Jrebeng Kidul, Kecamatan Wonoasih yang biasanya bisa menampung 1.500-2.000 sapi setiap hari pasaran (Selasa dan Sabtu) kini hanya bisa menampung 500 sapi.
Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (DPKPP) tidak berani menutup pasar hewan di belahan selatan Kota Probolinggo. “Kalau ditutup kami justru khawatir akan muncul pasar liar yang sulit dikontrol,” ujar Kepala DKPP, Aries Santoso.
Sehingga meski kondisi pasar relatif sepi, Pasar Hewan Wonoasih tetap dibuka setiap Selasa dan Sabtu. Padahal biasanya, sebulan menjelang Idul Adha, pasar tersebut bisa dijejali 1.500-2.000 sapi per hari pasaran.