Wabah PMK Menyebar di 16 Kecamatan di Tulungagung
Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur disebut telah menyebar hingga 16 dari 19 kecamatan yang ada di daerah setempat.
Kabid Kesehatan Hewan Dinas Peternakan Kabupaten Tulungagung Tutus Sumaryani menyebut penyebaran PMK bisa jadi lantaran pedagang masih masuk lewat jalan tikus. Sebab pihaknya sudah menutup pasar hewan terpadu.
Ia menyebut, ada banyak yang mencari celah jalur agar bisa membawa ternak dari luar kota untuk diperjualbelikan di wilayah Tulungagung. Saat ini, lanjut dia, tercatat ada 617 ekor sapi yang terkonfirmasi mengalami gejala PMK. Dari jumlah itu, sebanyak 233 sudah dinyatakan sembuh, 376 kasus masih aktif, tiga ekor mati, dan lima lainnya dipotong paksa, dikutip dari Antara, Sabtu 18 Juni 2022.
Populasi sapi di Tulungagung sendiri sebanyak 144 ribu ekor sapi potong dan 25 ribu sapi perah. Sebaran PMK di Tulungagung saat ini meluas, dari semula terdeteksi pada empat kecamatan, kini menyebar hingga 16 kecamatan. Sapi yang terkena PMK akan mengalami kurang nafsu makan sehingga sapi kekurangan nutrisi dan kembung.
Sementara Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa terus mengupayakan vaksin PMK untuk mengantisipasi penyebaran wabah menjelang Idul Adha.
Terbaru Jawa Timur mendatangkan 1.000 dosis vaksin PMK. Namun jumlah itu masih kurang untuk vaksin seluruh sapi yang sehat di Jawa Timur. Sehingga prioritas vaksin lebih dahulu diberikan kepada sapi perah.