Wabah PMK, Ada 439 Ribu Hewan Kurban di Jawa Timur
Peringatan Hari Raya Idul Adha 1443 H yang berlangsung di tengah situasi wabah penyakit mulut dan kuku (PMK), tak membuat masyarakat Jawa Timur tidak melaksanakan kurban. Nyatanya, animo berkurban tetap tinggi.
Berdasar data yang ada, sebanyak 439.974 hewan kurban (sapi, kambing dan domba) yang disembelih di momen Idul Adha tahun ini. Dinas Peternakan Jatim merinci jumlah pemotongan hewan kurban sapi sebanyak 80.286. Kemudian, 300.150 ekor kambing dan 59.538 ekor domba yang disembelih.
“Suasana Hari Raya Kurban tahun ini sangat kondusif. Animo masyarakat cukup tinggi untuk berkurban. Ini menjadi berkah bagi seluruh peternak Jatim, di tengah wabah PMK. Namun kepercayaan warga pada sistem pengawasan hewan kurban di Jatim juga tinggi. Bahwa seluruh hewan kurban yang dijual ke masyarakat dalam kondisi sehat dan aman untuk dikonsumsi,” ujar Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, dalam keterangan tertulisnya, Minggu 10 Juli 2022.
Khofifah menjelaskan, seluruh hewan ternak yang dipotong untuk kurban telah dilakukan melalui beberapa tahap. Terutama diperiksa dokter hewan yang dibuktikan dengan penerbitan Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH).
Dijelaskan, 12 jam sebelum dilakukan penyembelihan terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan ante mortem atau pengecekan fisik pada setiap hewan yang akan masuk di RPH. Begitu juga setelah dilakukan pemotongan juga dilakukan post mortem.
"Alhamdulillah dari hewan yang akan disembelih tidak ada indikasi terjangkit PMK. Begitu juga setelah dilakukan pemotongan tidak ditemukan adanya Post Mortem atau bagian hewan yang sakit," pungkasnya.
Dengan itu, Khofifah menyampaikan apresiasi atas dukungan seluruh elemen agar pelaksanaan kurban tahun dapat berjalan lancar.
Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan Jatim Indyah Ariyani menambahkan, jumlah tempat pemotongan hewan kurban di Provinsi Jawa Timur yaitu sebanyak 123 RPH melakukan pemotongan hewan kurban dan sebanyak 19.764 tempat di luar RPH melakukan pemotongan hewan kurban.
Indyah menegaskan, semua tempat pemotongan hewan harus melalui proses ante mortem dan post mortem yang didampingi oleh petugas medik dan paramedik menggunakan baju Alat Pelindung Diri (APD) lengkap. Petugas ini yang akan bertugas melakukan pengecekan terhadap seluruh hewan kurban pada tahun ini.
"Pada prinsipnya semua tempat pemotongan hewan terpantau dan dalam pengawasan Disnak Jatim. Sehingga, membuat masyarakat yang akan melaksanakan ibadah kurban tahun ini bisa aman dan nyaman," jelasnya.
Terkait ketersediaan petugas pemeriksa, Indyah menjelaskan, total sebanyak 2.450 orang dengan rincian 950 Medik Veteriner dan 1.500 Paramedik Veteriner yang mendukung kegiatan pemeriksaan sebelum dan sesudah pemotongan hewan kurban.
Sementara itu, progres vaksinasi PMK di Jatim sudah mendekati 90 persen. Ketercapaian ini merupakan bentuk kerja keras dari semua pihak seperti dunia usaha dan dunia industri yang telah melaksanakan vaksinasi secara mandiri.