Wabah Corona, WHO Pesan Pabrikan Genjot Produksi Alat Kesehatan
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) berpesan agar produsen alat-alat kesehatan meningkatkan jumlah produksi mereka hingga 40 persen, mengikuti wabah virus corona yang tersebar di lebih dari 50 negara. Beberapa negara juga menambah fasilitas kesehatan di negaranya untuk melawan penyebaran virus corona.
Sementara, Bank Cadangan Federal Amerika Serikat memotong suku bunga, sebagai langkah darurat untuk mencegah resesi global, pada Rabu 4 Maret 2020. Bank Dunia juga mengumumkan bantuan USD12 miliar untuk menolong negara memerangi wabah corona.
Saat ini terdapat lebih dari 100 orang di puluhan negara bagian yang terinfeksi corona, dengan sembilan pasien meninggal di wilayah Seattle.
Di negara tersebut, kini setiap penduduknya bisa memeriksa apakah mereka terinfeksi virus atau tidak. Pemeriksaan bisa dilakukan berbekal resep dari dokter dan protocol yang dikeluarkan oleh Pusat Pengendali dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC).
New York juga melaporkan dua kasus baru, kasus lama, pasien berusia 50 tahun di Manhattan kini dirawat di rumah sakit.
Transportasi umum di New York, dengan populasi sebanyak lebih dari 8 juta orang, juga melakukan prosedur “sanitasi mutakhir” dari stasiun, kereta api, bus, dan sejumlah kendaraan lainnya.
Sementara di China dilaporkan kasus corona turun tajam, dengan kasus baru sebanyak 124 orang selama 24 jam terakhir. Jumlah ini menjadi yang terendah sejak 20 Januari 2020.
Mengikuti tren yang menurun, kini China khawatir jika virus akan kembali masuk dibawa oleh warga China yang baru tiba dari penjuru dunia. Wisatawan masuk ke Beijing dari Korea Selatan, Jepang, Iran, dan Italia akan menjalani karantina selama 14 hari. Shanghai juga menerapkan prosedur yang sama, diterjemahkan dari Reuters.
Selain China, Korea Selatan kini menambah tempat tidur dan masker mengikuti jumlah kasus yang meningkat mencapai hampir 5 ribu orang dengan 34 kematian.
Advertisement