Wabah Corona Tak Ganggu Kinerja PGN
Meningkatnya penyebaran virus Corona (Covid-19) di Indonesia menjadi salah satu fokus perhatian PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN). Terkait hal ini, sebagai pionir pembangunan infrastruktur dan pemanfaatan gas bumi, PGN tetap berkomitmen untuk terus memberikan layanan pelanggan sesuai standar kualitas yang telah berjalan. PGN juga memastikan prosedur keselamatan operasi dipatuhi di seluruh lini bisnis perusahaan.
"Kami sangat prihatin dengan situasi saat ini dimana sebaran virus Corona terus meluas. Meski demikian, sebagai sub-holding gas bumi, PGN memiliki protokol kerja yang dapat menjamin layanan kepada pelanggan tetap berjalan normal," jelas Rachmat Hutama, Sekretaris Perusahaan PGN melalui keterangan resmi di Jakarta, Senin (16/3).
Rachmat menuturkan, PGN saat ini melayani lebih dari 359.000 pelanggan dari berbagai segmen seperti kelistrikan, pupuk, industri, UMKM, transportasi hingga rumah tangga. Dengan pengalaman pengelolaan infrastruktur dan pemanfaatan gas bumi lebih dari setengah abad, PGN telah menyiapkan prosedur tetap apabila terjadi hambatan dalam proses operasi perusahaan.
Seperti yang pernah terjadi, ketika jaringan gas bumi kepada pelanggan di Jakarta Timur mengalami kerusakan pada akhir tahun lalu. Dalam waktu singkat, tidak lebih dari 48 jam, pasokan gas dapat segera teratasi. Ketika itu PGN menyalurkan Compress Natural Gas (CNG) kepada 6.896 pelanggan RT di lima lokasi di wilayah Jakarta Timur di antaranya Metering Regulating Station (MRS) Rusun Klender, Perumnas Klender, Rawamangun, Pulomas dan Pulogadung.
"Kami telah siapkan mekanisme untuk mengatasi setiap hambatan dalam penyaluran gas kepada pelanggan. Kami berharap pelanggan PGN tetap tenang dalam situasi apapun, termasuk dalam mengantisipasi merebaknya wabah virus Corona ini," tutur Rachmat.
PGN juga memastikan bahwa proyek pembangunan infrastruktur yang sudah direncanakan perusahaan akan tetap berjalan. Rencananya tahun ini, PGN menambah jaringan pipa gas untuk membangun jaringan gas rumah tangga sebanyak 316.000 di 49 kabupaten/ kota di seluruh Indonesia. Sementara untuk mendukung bertumbuhnya sektor industri di daerah, PGN juga sedang membangun proyek infrastruktur gas di Jawa Tengah, Jawa Timur dan beberapa daerah di Sumatera.
Rachmat mengungkapkan, proyek infrastruktur gas bumi tahun ini ditargetkan bertambah sepanjang 453 km. Mayoritas pembangunan infrastruktur tersebut dialokasikan untuk mendukung pertumbuhan industri di daerah melalui pemanfaatan gas bumi. Sebagai energi baik, gas bumi terbukti lebih efisien, ramah lingkungan dan banyak diproduksi di dalam negeri.
"Tahun 2020 PGN akan membangun infrastruktur gas untuk industri dan rumah tangga sepanjang 453 km. Kami berharap penguatan infrastruktur ini akan semakin meningkatkan ketahanan energi Indonesia," ujarnya.
Sosialisasi Covid-19 di PGN
Sebagai antisipasi sebaran Covid-19, PGN telah mengedarkan sosialisasi penanganan Covid-19 kepada saluruh pekerja. Termasuk himbauan untuk meningkatkan kewaspadaan personal terhadap penularan Covid-19 seperti menghindari keramaian (public area) kecuali keperluan penting dan meningkatkan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS).
“Kami menghimbau seluruh pekerja untuk wajib saling mengingatkan kepada pekerja yang lain bila ada pekerja yang demam, batuk, atau gangguan pernapasan lainnya untuk segera berobat di klinik perusahaan atau rumah sakit serta menggunakan masker,” kata Direktur Sumber Daya dan Umum PGN, Desima E. Siahaan.
Desima juga mengharapkan agar setiap pekerja tetap tenang, tidak mudah terpancing kepanikan, dan mengikuti perkembangan kasus Covid-19 melalui sumber yang valid dan terpercaya. PGN akan meningkatkan edukasi tentang pencegahan dan penanggulangan Covid- 19 dengan tetap mempertimbangkan berjalannya bisnis dan operasional perusahaan.
“Kami telah mengeluarkan surat, terkait himbauan work from home bagi pekerja PGN meski tidak untuk semua pekerja. Seluruh Anak Perusahaan dan Afiliasi telah menyiapkan dan mengatur kemungkinan dijalankannya Satellite Office dan Corporate’s Work From Home (WFH) yang disesuaikan dengan karakteristik dan proses bisnis masing-masing dengan tetap mempertimbangkan standar operasional perusahaan dan keamanan pelayanan kepada pelangan dan masyarakat,” ujar Desima.
Pelaksanaan WFH di lingkungan kerja PGN berlaku diantarnya bagi pekerja yang baru kembali dari luar negeri, pekerja yang wajib melaksanakan karantina (Self Quarantine), dan pekerja yang memiliki rekomendasi medis yang mana terdapat indikasi gejala seperti demam, baruk, pilek, dan sesak napas.
PGN juga memastikan penyediaan logistik dalam menghadapi situasi dan kondisi saat ini untuk memastikan tersedianya sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam mendukung kelangsungan bisnis Perusahaaan. Seperti penyediaan konsumsi, obat-obatan, alat pelindung diri, transportasi, akomodasi, dan komunikasi.
“Penyediaan logistik pada keadaan darurat seperti sekarang adalah bagian yang kritikal dalam menghadapi ancaman pandemik Covid-19. Kebutuhan pekerja yang bertugas di lokasi kerja yang ditentukan diadakan dengan tepat agar pekerja dapat fokus dalam menjalankan tugasnya,” jelasnya.