Wabah Corona, Mahfud MD Teringat Surat Al Fil
Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam), Mahfud MD menggelar rapat Forum Koordinasi Pimpunan Daerah (Forpimda) di Kantor Bupati Natuna Abdul Hamid Rizal, Kamis 6 Februari 2020.
Usai rapat, Mahfud MD menyambangi Masjid Agung Natuna untuk menghadiri istighosah, zikir, serta doa bersama.
Acara dengan tema "Dari Natuna Selamatkan Indonesia" dihelat setelah ratusan WNI dari China dipulangkan ke Indonesia lantaran wabah virus korona. Acara tersebut juga dihadiri ratusan warga sekitar.
"Istighosah itu artinya doa khusus, biasanya dilakukan bersama-sama, meminta pertolongan kepada Allah untuk memohon pertolongan dalam menghadapi atau menangkal musibah. Agar bangsa Indonesia itu terhindar dari berbagai penyakit," ujar Mahfud MD.
Dengan berdoa bersama, lanjut Mahfud MD, berharap Allah memberikan pertolongan dan menghindarkan Indonesia dari segala persoalan, termasuk wabah virus corona.
"Pertolongan Allah itu bisa dokter-dokter profesional yang bisa menyembuhkan. Kedua keajabian untuk menunjukkan kekuasaan-Nya. Misal soal corona, saya teringat Surat Al Fil," tuturnya.
Dalam Surat Al Fil, Mahfud MD lantas mengisahkan tentang Burung Ababil menyerang kaum yang durhaka pada Allah.
"Allah memberikan bukti kepada manusia yang disaksikan ribuan orang, kalau mau menghukum kaum dengan penyakit karena durhaka kepada Allah. Maka bisa diturunkan tentara Burung Ababil, ini sama dengan penyakit corona di sana yang datang dari kelelawar," tutur dia.
Karena itu, Mahfud MD mengajak pada seluruh jamaah agar selalu beriman kepada Allah.
"Kita harus beriman, berperilaku baik. Supaya tidak diserang burung ababil itu," kata Mahfud.
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini mengatakan, tausiah yang disampaikan malam ini, memang diminta langsung Bupati Natuna.
"Saya menteri bidang politik, tapi kali ini saya memberikan tausiah. Soal politik tadi sudah disampaikan di Kantor Bupati," tutupnya.
Sementara itu, ratusan WNI yang tengah menjalani observasi dan karantina 14 hari di Natuna diketahui dalam keadaan sehat. Alasan karantina tersebut dilakukan karena standar internasioal yang dikeluarkan WHO.
Selain gelar salat berjemaah dan doa bersama, pemerintah juga akan membangun posko-posko yang bertujuan untuk lebih mengayomi warga setempat, sehingga tercipta rasa aman dan kondusif bagi seluruh masyarakat yang tinggal di Kabupaten Natuna.