Wabah Corona, Australia Karantina 600 Warganya di Pulau Terpencil
Sebanyak 600 orang warga Australia akan dievakuasi dari Wuhan, dan dikarantina di Pulau Christmas selama dua minggu, kata Perdana Menteri Scott Morrison. Pengumuman ini membuat sejumlah warga Australia keturunan China khawatir, lantaran pulau yang dijadikan tahanan bagi pencari suaka itu populer dengan kondisi yang tak layak huni.
Fasilitas yang sebelumnya hanya dihuni oleh satu keluarga Sri Lanka yang terdiri dari empat orang itu, dibangun untuk mengakomodir 1000 orang. Jaraknya sekitar 2000 kilometer dari pusat kota dan berada di wilayah paling luar Australia.
Lebih dari sepekan terakhir, warga Australia terperangkap di Wuhan dengan sebagian besar anak-anak. Mereka meminta untuk dipulangkan.
Namun pengumuman untuk mengkarantina mereka di Pulau Christmas membuat sejumlah warga berpikir ulang. Kondisi pulau yang dekat dengan Indonesia itu terkenal dengan kondisi yang buruk.
Sejak 2003, pulau ini dijadikan tempat penahanan bagi pencari suaka Australia dalam kondisi yang menuai kritik dari PBB. Belum jelas juga, bagaimana nasib empat orang Sri Lanka yang kini mendiami pulau itu, dan kelayakan fasilitas medis di pulau itu.
Warga Australia keturunan China lantas mempertanyakan, mengapa anak mereka tidak dirawat saja di rumah sakit di tengah kota? Apakah hal serupa juga akan dialami warga Australia yang berlibur ke Inggris?
Selandia Baru akan bekerja sama dengan Canberra untuk memulangkan 53 penduduknya bersama evakuasi Australia, dikutip dari BBC.
Selain Australia, sejumlah negara berencana memulangkan warga negaranya, seperti Jepang, Amerika Serikat, dan Uni Eropa. Pemerintah Inggris berencana mengevakuasi warganya dari Wuhan dan sekitar Provinsi Hubei. Diperkirakan, terdapat 300 penduduk Inggris di Hubei.