Wabah Corona, Arema FC Minta Federasi Ambil Keputusan Tegas
Manajemen Arema FC meminta federasi sepakbola Indonesia untuk mengambil keputusan yang tegas terkait penyebaran wabah virus corona atau Covid-19.
Di Malang sendiri, dinyatakan sudah ada dua orang yang positif terinfeksi virus corona. Satu diantaranya sudah meninggal dunia.
"Tentu harus diambil keputusan tegas dan lugas dari operator dan federasi. Apakah kompetisi tetap berlanjut atau mungkin ada kebijakan lain. Sebab BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) juga sudah memperpanjang status bencana nasional Corona hingga 29 Mei 2020," terang Media Officer Arema FC, Sudarmaji, pada Sabtu 21 Maret 2020.
Akibatnya, Arema FC harus menunda jadwal latihan yang semula akan digelar pada Jumat 20 Maret 2020, dan menggeser jadwal latihan pada Senin 23 Maret 2020.
Penundaan jadwal latihan tersebut didapatkan atas rekomendasi dari tim kesehatan dari Arema. Hal itu diharapkan bisa mencegah kemungkinan penyebaran virus corona.
"Keputusan tim medis yakni memberikan rekomendasi latihan ditunda dulu," tutur Sudarmaji.
Atas usul tim medis, latihan yang akan digelar Arema FC bakal dilakukan secara tertutup. "Sesuai dengan arahan yang sudah disampaikan maka latihan juga bakal digelar secara tertutup," ujar Sudarmaji.
Selain itu, tim medis juga menyarankan agar seluruh pemain, pelatih dan official tim untuk melakukan social distancing di rumah masing-masing. Selain itu, pemain juga disarankan berlatih secara mandiri.
"Pelatih juga sudah diminta menyusun program untuk bisa disampaikan secara online kepada semua pemain agar di rumah tetap melakukan aktifitas latihan. Jadi sudah diberikan arahan untuk bisa dilaksanakan setiap pemain," terang Sudarmaji.
Sudarmaji juga mengatakan sampai saat ini ia masih menunggu keputusan resmi dari federasi apakah kompetisi akan tetap digelar.
Maka dari itu, langkah antisipasi yang dilakukan oleh manajamen sembari menunggu keputusan yakni dengan melakukan pemeriksaan kesehatan kepada para pemain dan pelatih.
Namun Sudarmaji menerangkan pemeriksaan tersebut sifatnya deteksi awal. Terutama bagi mereka yang berasal dari area rawan. Untuk teknisnya nanti tentu akan dikoordinasikan dengan tim dokter.
"Harusnya ini juga menjadi kesadaran bagi para pemain ataupun tim pelatih. Sebab, wabah ini sudah cukup mengkhawatirkan. Maka dari dari itu, pencegahan secara intensif harus terus dilakukan," tutupnya.