Panik Difteri, Wali Kota Sutiaji Minta Jangan Perkeruh Suasana
Wali Kota Malang, Sutiaji, meminta semua pihak agar tak memperkeruh suasana dengan penyebaran wabah difteri. Hal ini ia sampaikan saat mengunjungi Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Malang pada Jumat 25 Oktober 2019, hari ini. Seperti diberitakan sebelumnya, wabah difteri yang menjangkiti ratusan murid dan guru di sekolah tersebut.
"Saya memohon semua pihak ikut mendinginkan suasana. Di sini tidak ada yang mengidap difteri, yang ada itu carrier. Yaitu mereka yang terjangkiti kuman, yang bisa jadi difteri," ujarnya di MIN 1 Malang.
Ia menceritakan awalnya kasus ini bermula saat salah satu siswa anggota polisi kecil jatuh sakit.
"Terus dia ngamar dan info yang tersebar dia adalah carrier difteri. Khawatir menular, akhirnya satu tim diperiksa. Ternyata ada 10 anak positif carrier difteri. Ternyata anak yang diduga carrier tadi hasil labnya negatif. Jadi rata-rata sesungguhnya tidak ada carrier difteri," tuturnya.
Setelah itu lanjut Sutiaji kabar tersebut terdengar oleh wali siswa. Sehingga semua wali meminta anaknya dilakukan uji laboratorium untuk mengecek apakah tertular carrier difteri.
"Kami sampaikan, mengimbau kepada orangtua bahwa carrier difteri itu bukan apa-apa. Tapi untuk menjaga imun tubuh supaya tidak gampang tertular," tutupnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah MIN 1 Malang, Suyanto mengatakan, pihaknya telah melakukan sterilisasi dan juga fogging di lingkungan sekolah untuk mencegah bakteri menyebar luas.
"Sudah kami lakukan pembersihan mulai dari ventilasi, ruang kelas pada hari Rabu lalu sudah semuanya kami sterilisasi," ujarnya.
Suyanto mengatakan bagi anak-anak yang terdeteksi carrier difteri, baru bisa masuk pada hari Rabu, minggu depan. Sedangkan bagi yang tidak, Senin depan sudah dapat masuk sekolah sekaligus memperingati bulan bahasa.
"Sebab anjuran dokter itu pengobatannya tujuh hari, itu bakterinya sudah hilang. Kami pantau terus, obatnya ya rutin di minum. Istirahat dan belajar mandiri di rumah," tutupnya.
Seperti diberitakan oleh ngopibareng.id sebelumnya, kegiatan belajar-mengajar di MIN 1 Kota Malang diliburkan selama 5 hari, terhitung mulai Rabu 23 Oktober 2019.
Keputusan ini diambil menyusul wabah carrier difteri yang telah menyerang para siswa dan guru di MIN 1 Kota Malang. Diketahui sebanyak 197 murid dan 15 guru terdeteksi positif penyakit menular ini.
Carrier difteri sendiri adalah wabah di mana tubuh sudah dimasuki kuman, namun tak memiliki gejala difteri pada umumnya.