Wabah Campak dan Gizi Buruk Serang Asmat, NU Kirim Relawan ke Papua
Wabah campak serta gizi buruk yang mendera warga Asmat dan mengakibatkan 61 anak meninggal dunia menggerakkan PBNU untuk segera memberangkatkan relawan ke Kabupaten Asmat, Papua.
Menindaklanjuti hal tersebut, LPBI NU bersama LKNU dan NU Care-LAZISNU menggelar Rapat Koordinasi Pemberangkatan Relawan NU ke Asmat, di Gedung PBNU Lantai 2, Rabu (17/01). Pada rapat sore itu diputuskan, Relawan NU untuk Asmat akan diberangkatkan pada 25 Januari 2018.
“Kami sudah ada koordinasi dengan Kemenkes dengan Pemda Asmat. Insya Alloh tanggal duapuluh lima relawan NU diberangkatkan dari Jakarta menuju Asmat,” tutur Yayah Ruhyati, Sekretaris LPBI NU, dalam siaran pers diterima ngopibareng.id, Kamis (18/1/2018).
Yayah juga menerangkan sudah sejak bulan Januari 2018 melakukan koordinasi untuk mengolah data, dan membuat rancangan pengadaan bantuan.
Sebagaimana info dari Pemda setempat, kata Yayah, tenaga medis di Asmat sangat minim. Selain itu, kegiatan Posyandu pun kurang begitu aktif.
Wakil Bendahara Lembaga Kesehatan NU (LKNU) Makki Zamzami menjelaskan bahwa keadaan yang melanda anak-anak di Asmat disebabkan oleh malnutrisi, status gizi yang buruk, dan kurangnya protein dalam tubuh.
“Jadi, bukannya masyarakat suku Asmat itu kekurangan makan. Hanya saja, gizi pada makanan yang masuk dalam tubuh itu-itu saja. Di situ kita harus melakukan edukasi. Pencegahan gizi buruk yaitu dengan memberi minimal enam bulan ASI eksklusif pada anak. Itu sebagai nutrisi yang baik bagi anak. Kemudian untuk mencegah campak bisa dilakukan vaksin. Namun, vaksin pun harus diimbangi dengan nutrisi yang baik dalam tubuh,” papar Makki.
Sementara itu, Wakil Sekretaris NU Care-LAZISNU Nur Rohman mengatakan, anak-anak Asmat harus diselamatkan dari wabah campak dan gizi buruk. NU harus membantu semaksimal mungkin.
“Kami tahu hari ini di Papua, suku Asmat sedang mengalami musibah dari Alloh SWT. Mari bersama-sama kita membantu sekuat kita,” ajak Rohman. (adi)