Vladimir Putin Presiden Rusia Lagi! Masa Jabatan 6 Tahun
Petahana Vladimir Putin memperoleh 87,28 persen suara dalam pemilihan Presiden Rusia yang berlangsung selama tiga hari, Jumat sampai Minggu, 15-17 Maret 2024. Ia menang telak dengan memperoleh hampir 76 juta suara dengan 100 persen surat suara telah selesai dihitung, Senin 18 Maret 2024.
Dikutip Reuters, suara Vladimir Putin merupakan hasil tertinggi salam sejarah pasca Uni Soviet runtuh. Vladimir Putin akan menjabat kelima kalinya sebagai Presiden Rusia untuk masa jabatan enam tahun ke depan.
Sementara itu, kandidat dari partai Komunis Nikolai Kharitonov berada di urutan kedua, dengan suara di bawah 4%. Pendatang baru Vladislav Davankov dan calon ultra nasionalis Leonid Slutsky masing-masing berada di urutan ketiga dan keempat.
Tingkat partisipasi pemilih secara nasional mencapai 74,22% ketika pemungutan suara ditutup. Ini melampaui tingkat partisipasi pada tahun 2018 sebesar 67,5%.
Karier Presiden Vladimir Putin
Vladimir Putin menjadi Presiden Rusia sejak 1999. Kala itu, Rusia membatasi jabatan presiden untuk dua periode berturut-turut. Setelah masa jabatannya berakhir di 2008, Putin diketahui menjadi perdana menteri (PM). Namun, ia kemudian kembali menjadi Presiden Rusia di 2012.
Di 2020, pemerintahannya kemudian melakukan amademen. Ini memungkinkan ia memperpanjang kekuasaannya yang sudah berjalan 24 tahun.
Ucapan Selamat dari Turki
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengucapkan selamat kepada Vladimir Putin karena berhasil menang kembali dalam Pilpres. Dalam panggilan telepon tersebut, Erdogan menyuarakan keyakinannya bahwa arah positif dalam hubungan Turki-Rusia akan terus semakin kuat di masa depan, menurut Direktorat Komunikasi Turki.
Erdogan menambahkan bahwa Turki siap mengambil peran fasilitator apa pun agar berbagai pihak dapat kembali ke meja perundingan guna membahas terkait perang Ukraina, yang kini memasuki tahun ketiga.
Kim Jong-un Beri Selamat kepada Vladimir Putin
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un ucapkan selamat kepada Vladimir Putin. “Saya sangat yakin bahwa, di bawah bimbingan Anda yang energik dan tepat, rakyat Rusia pasti akan meraih kemenangan demi mewujudkan perdamaian dan keadilan internasional serta membangun dunia multipolar yang independen,” tutur Kim.
Pesan tersebut disampaikan kepada kementerian luar negeri Rusia melalui utusan utama Korut untuk Rusia, Sing Hong-chol. Pesan tersebut dirilis oleh media negara Korut, Kantor Berita Pusat Korea (KCNA), dalam bahasa Inggris.
Ucapan dari Presiden China
Presiden China, Xi Jinping juga mengucapkan selamat kepada Vladimir Putin dan mengatakan bahwa China akan mempertahankan komunikasi yang erat dengan Rusia untuk mempromosikan kemitraan "tanpa batas" yang mereka sepakati pada 2022, sebelum Rusia menginvasi Ukraina.
"Saya percaya bahwa di bawah kepemimpinan Anda, Rusia pasti akan dapat mencapai pencapaian yang lebih besar dalam pembangunan dan konstruksi nasional," tutur Xi.
PM India Beri Selamat ke Putin
Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi mengatakan bahwa dia berharap untuk memperkuat kemitraan strategis khusus dan istimewa yang telah teruji antara Rusia dengan India.
India dan China, bersama dengan Rusia, adalah anggota dari kelompok negara berkembang BRICS yang bertujuan untuk menantang dominasi AS terhadap ekonomi global.
Iran juga Beri Selamat ke Putin
Presiden Iran, Ebrahim Raisi juga menyampaikan ucapan selamat kepada Vladimir Putin. Ia menekankan keinginan untuk memperluas hubungan bilateral dengan Moskow.
Kecaman Uni Eropa
Di sisi lain, negara-negara barat mengutuk kemenangan telak Vladimir Putin dalam Pilpres Rusia karena dianggap tidak adil dan demokratis. "Pemilu Rusia adalah pemilu tanpa pilihan," ulas Menteri Luar Negeri Jerman, Annalena Baerbock.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Inggris, David Cameron mengatakan, hasil pemilu tersebut menyoroti kedalaman penindasan yang ada di Rusia.
"Putin menyingkirkan lawan-lawan politiknya, mengontrol media, dan kemudian menobatkan dirinya sebagai pemenang. Ini bukanlah demokrasi," jelasnya.