Kembangkan Islamic Technopreneur University, Ini Langkah Muhammadiyah
Bandung: Universitas Muhammadiyah Bandung , akan memosisikan diri sebagai kampus yang memiliki visi Islamic Technopreneur University. Hal itu, memiliki orientasi dalam mengembangkan dan meningkatkan sumber daya manusia yang memiliki kompetensi unggul dan kompetitif dalam pemanfaatan kemajuan sains dan teknologi terkini.
Rektor UM Bandung Suyatno mengatakan hadirnya UM Bandung sebagai kontribusi Muhammadiyah untuk Indonesia yang berkemajuan dalam mewujudkan kecerdasan kehidupan bangsa, khususnya di Jawa Barat.
Peletakan batu pertama gedung kampus terpadu yang terletak di Jl. Soekarno Hatta Bandung, Jawa Barat, pada Ahad (15/10/2017). UM Bandung telah berdiri sejak tanggal 14 Juni 2016 berdasarkan Surat Izin Kemenristek Dikti No. 205/KPT/I/2016.
Melalui tagline Islamic Technopreneur University, Suyatno berharap kedepan UM Bandung mampu mengimplementasikan visi dan misi yang telah dicanangkan.
Suyatno menjelaskan untuk pembangunan gedung tahap pertama akan dibangun 2 gedung yang berjumlah 13 lantai dan 4 lantai, dan direncanakan akan selesai dalam waktu 1 tahun.
“Kami harapkan di tahun akademik 2018/2019 gedung ini sudah dapat digunakan bagi mahasiswa,” ucap Suyatno.
Gedung yang dapat menampung 10.000 mahasiswa ini memliki luas bangunan 47.932 m2.
Wakil Gubernur Jawa Barat Dedy Mizwar berharap UM Bandung dapat menjadi Perguruan Tinggi yang terididik, terampil, dan berkompeten.
“UM Bandung harus menjadi perguruan tinggi yang berstandar sesuai dengan kebutuhan abad 21, sehingga dapat bersaing di era globalisasi saat ini,” ujar Dedy.
Selain itu, Dedy juga berharap UM Bandung dapat menghasilkan lulusan yang memiliki mental wirausaha dan termaindset sebagai job creator sehingga dapat berkontribusi dalam menambah jumlah pengusaha nasional.
Turut hadir dalam peletakan batu pertama diantaranya Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, Menristek Dikti Republik Indonesia Mohamad Nasir, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Muhadjir Effendy, Walikota Bandung Ridwan Kamil, serta Koordinator KOPERTIS Wilayah IV Jabar & Banten Uman Suherman. (adi)