Visi Ganjar dan Kekuatan Baznas untuk Mengentaskan Kemiskinan
Sejak memimpin Jateng pada 2013, pengentasan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan menjadi visi besar Ganjar Pranowo. Angka kemiskinan di Jateng yang semula mencapai 14,44 persen, kini (per Maret 2023) angkanya turun menjadi 10,77 persen.
Sepuluh tahun, Ganjar memimpin dengan dedikasi tinggi untuk memajukan daerahnya. Untuk mencapai tujuannya, Ganjar bersinergi dengan organisasi yang memiliki misi serupa.
Salah satu kunci kesuksesan kepemimpinannya untuk mengentaskan kemiskinan dengan menggandeng Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Jateng. Ganjar dan Baznas bekerja sama meningkatkan pengumpulan zakat di kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
Ganjar mengeluarkan surat edaran pada 2014 yang mengizinkan pemotongan langsung gaji ASN sebesar 2,5 persen setiap bulannya untuk zakat. Hasilnya, tren pertumbuhan zakat ASN di lingkungan Pemprov Jateng terus meningkat.
Dari awalnya, pada 2014 pengumpulan zakat ASN hanya mencapai Rp110 juta. Namun, berkat kerja keras dan komitmen Ganjar dan Baznas, jumlahnya melonjak drastis menjadi Rp82,6 miliar pada 2022.
Selama sepuluh tahun kepemimpinan Ganjar, total zakat yang terkumpul mencapai Rp 323,05 miliar. Capaian ini menjadikan Baznas Jawa Tengah sebagai yang tertinggi di tingkat nasional dalam pengumpulan zakat.
Penggunaan zakat ini difokuskan pada program-program yang bertujuan mengentaskan kemiskinan di Jawa Tengah. Ini termasuk pembangunan Rumah Sehat Layak Huni (RSLH) bagi keluarga miskin, bantuan modal usaha untuk mereka yang membutuhkan, serta dukungan teknologi berupa telepon pintar dan paket data internet bagi anak-anak keluarga miskin yang mengikuti program kelas jauh.
Pada era kepemimpinan Ganjar, persentase penggunaan zakat adalah 60 persen untuk keperluan konsumtif dan 40 persen untuk keperluan produktif. Ganjar dan Baznas berharap bahwa dengan penurunan angka kemiskinan yang terus berlanjut, komposisi ini menjadi lebih seimbang, yakni 50 persen untuk konsumtif dan 50 persen untuk kegiatan produktif.
Ketua Baznas Jawa Tengah, KH Ahmad Darodji pun mengapresiasi kerja keras dan kontribusi Ganjar. Dia berharap agar program baik yang telah terbukti efektif di Jawa Tengah dapat menjadi contoh yang diadopsi wilayah lain di Indonesia, sehingga manfaat Baznas dapat dirasakan masyarakat luas.
Ganjar Pranowo dan Baznas merupakan contoh nyata bagaimana kerja sama antara pemimpin yang berdedikasi dan organisasi yang peduli bisa membawa perubahan positif yang besar dalam memerangi kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.