ITD Temukan Varian Baru, Pakar Sebut Sudah Tersebar di Awal Tahun
Institute of Tropical Disease (ITD) Universitas Airlangga merilis temuan virus varian baru dari sampel tes di ITD. Dua varian baru itu adalah B117 dan B1351. Varian B117 ditemukan di Bangkalan, Madura dan B1351 ditemukan di Jember.
Temuan virus varian baru ini, menurut pakar epidemiolog Universitas Airlangga, Atoillah Isfandiari, merupakan sebaran dari virus-virus yang masuk ke Indonesia sejak awal tahun 2021. Hal ini sudah diperingatkan oleh para pakar jauh sebelum ini.
“Sebenarnya apa yang ditemukan di ITD itu, hanya mengonfirmasi saja dari peringatan yang sudah diberikan,” jelasnya pada Selasa, 8 Juni 2021.
Ato, sapaan akrabnya, mengungkapkan bahwa adanya varian baru yang jauh lebih mudah menular tersebut dapat dipengaruhi oleh mobilitas, terutama antara wilayah Bangkalan dan Surabaya.
Dengan mobilitas tinggi dapat memberikan risiko penularan tinggi pula untuk kedua wilayah tersebut. Kemunculan varian baru diduga dibawa oleh Pekerja Migran Indonesia dari luar negeri yang mudik pada saat lebaran.
"Testing menjadi langkah dasar untuk mengetahui dan melacak masyarakat yang terkonfirmasi positif Covid-19. Setelah dilakukan testing dapat dilakukan pembatasan sesuai dengan hasil testing tersebut," jelasnya.
Ia menjelaskan, testing ini dilakukan untuk memisahkan yang negatif dan positif. Agar virus tidak semakin menyebar.
"Bisa jadi kalau dari testing itu ketemu positifnya merata dari berbagai kota di Pulau Madura pada akhirnya bisa mengarah pada ke karantina wilayah pulau,” ungkapnya.
Bagi Ato, kegiatan testing yang dilakukan di Jembatan Suramadu merupakan sedikit saja gambaran lonjakan Covid-19 dan sedikit upaya untuk meminimalisir persebaran di Surabaya.
Kegiatan tersebut, ungkapnya, juga harus diimplementasikan untuk kegiatan mobilitas dalam kota untuk mendeteksi dan menggambarkan persebaran di Madura.
Tidak hanya itu, perlu adanya kesadaran bagi masyarakat Surabaya yang telah melakukan perjalanan libur lebaran atau mobilitas ke Madura untuk melapor ke puskesmas bila ada keluhan kesehatan.
“Yang terpenting, untuk wilayah Madura sendiri jika ada kasus positif dilakukan tracing dalam seminggu ini sudah bertemu dengan siapa saja, termasuk saudara mereka yang mobilitas di Surabaya,” pungkasnya.