KLB Hepatitis A, Kejadian Langka
Kejadian Luar Biasa (KLB) penularan virus hepatitis A yang terjadi di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, menimbulkan banyak pertanyaan bagaimana virus ini bisa menjadi masif dan memakan banyak korban?
Dosen di Departemen Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga, dr. Oedoyo Soedirham, MPH, MA, Ph.D menuturkan, virus hepatitis A menular lewat fecal oral dan berinkubasi selama beberapa minggu dalam tubuh.
"Memang virus ini tidak langsung prosesnya beberapa minggu dalam tubuh. Faktor utama penularannya dari makanan dan kebersihan saat membuat makanan," ujar Oedojo di ruang laboratorium AVA Fakultas Kesehatan Masyarakat, Selasa 2 Juli 2019.
Oedojo Soedirham menjelaskan, virus hepatitis menular lewat mulut, apa yang dimakan akan keluar lewat kotoran (tinja). Menurutnya, kotoran ini yang berpontensi menyebarkan virus hepatitis A.
"Mungkin saat membersihkan kotoran tidak bersih lalu tangannya digunakan memyentuh makanan. Nah, penularannya bisa dari situ. Apalagi sekarang musim kemarau mungkin harus menghemat air jadi membersihkan tangan kurang bersih," jelasnya.
Menanggapi KLB Hepatitis A di Kabupaten Pacitan, kejadian ini langkah namun, menurut Oedojo, semua penyakit memang berpotensi menjadi KLB apalagi yang berkaitan dengan kebersihan. Masalah kebersihan masih menjadi masalah serius di Indonesia.
"Semua penyakit berpotensi untuk jadi KLB, untuk itu bila ada kejadian yang cukup masif harusnya petugas kesehatan dimulai dari puskesmas sudah mengidentifikasi apa penyebabnya," terang dia.
Menurut Oedojo, pencegahan yang harus dilakukan ialah mengisolasi pasien Hepatitis A yang sudah positif, dari situ makan dan minumannya harus hati-hati agar tidak menimbulkan penularan lagi.
Isolasi yang dibutuhkan untuk penderita hepatitis A yaitu beberapa minggu, serta harus dipastikan bahwa, kondisi fisiknya seperti mual, kuning, tidak nafsu makan dan meriang.
"Harus diingat juga karena, hepatitis A menyerang liver jadi pengembalian fungsinya juga harus bertahap," tutup Oedojo Soedirham.
Hepatitis A memang tidak berpotensi untuk menjadi hepatitis B atau C, tapi orang sudah pernah terjangkit virus hepatitis A dapat terjangkit virus itu kembali, bila tidak menjaga kebersihan makanan dan lingkungan di sekitarnya. (pts)
Advertisement