Virus Corona Menyebar, China Tutup 10 Kota
Pemerintah China memperluas penutupan area mengikuti bertambahnya korban akibat virus corona baru menjadi 25 orang per 24 Januari 2020, dengan dua orang meninggal di luar Wuhan, serta menginfeksi 380 orang. Lebih dari 20,5 juta orang terdampak aturan penutupan di Provinsi Hubei itu.
Kini terdapat 10 kota di Provinsi Hubei, yang ditutup oleh pemerintah China. Di Wuhan, di mana penutupan berlangsung lebih awal, pada Kamis pagi, menyebabkakan jalanan yang tadinya ramai mendadak sepi, begitu pun pusat perbelanjaan, dan sejumlah layanan publik lainnya. Masker wajib dipakai di tempat umum.
Stasiun Kereta Api dan bandara ditutup, kapal ferry, kereta bawah tanah, dan layanan bus dihentikan, polisi memeriksa semua kendaraan yang masuk namun tak menutup total jalanan.
Kota lain yang ditutup sejak Jumat letaknya berdekatan dengan Wuhan, namun otoritas setempat juga bersiaga di seluruh negeri. Di Ibu Kota China, Beijing, sejumlah agenda besar dibatalkan, termasuk festifal kuil tradisional yang dirayakan saat Imlek.
Kota Terlarang, kompleks Istana di Beijing yang kini telah berubah fungsi menjadi museum, akan ditutup pada Sabtu, 25 Januari 2020.
Laporan Al Jazeera di Beijing menyebutkan jika pemerintah khawatir arus balik usai Imlek akan membawa penduduk Beijing kembali dari kampung halamannya. Sebab, meski sebagian besar kasus ada di Wuhan, namun pemerintah juga mengonfirmasi dua kasus di luar Wuhan.
Komisi Kesehatan di Provinsi Hubei, provinsi di bagian utara Beijing, mengatakan jika laki-laki berusia 80 tahun meninggal setelah melakukan perjalanan dari Wuhan, sekitar dua bulan lalu.
Kasus lain juga ditemukan di Hong Kong, Macau, Amerika Serikat, Jepang, Taiwan, Korea Selatan, Thailand, Singapura, dan Vietnam.