Virus Corona Menewaskan Warga Amerika dan Jepang
Kedutaan Amerika melaporkan seorang laki-laki warga negara Amerika Serikat berusia 60 tahun, meninggal setelah dinyatakan terinfeksi virus corona, di Wuhan, China, pada Kamis 7 Februari 2020. Ia menjadi korban pertama dari pasien non Tionghoa yang meninggal akibat virus corona.
Seorang warga Jepang yang tinggal di Wuhan juga dilaporkan meninggal setelah terinfeksi virus corona. Menteri Luar Negeri Jepang mengkonfimasi, meski penyebab kematiannya disebut sebagai pneumonia.
Sementara itu, merebaknya virus corona juga membuat pabrikan senjata asal Amerika Serikat, Lockheed Martin Corp, membatalkan kepesertaanya di ajang kontes udara di Singapura, minggu depan.
Perusahaan itu menggunakan pernyataan Menteri Kesehatan Singapura tentang status kode oranye terkait virus corona, sebagai dasar keputusan mereka. "Kami memutuskan jika sikap ini adalah langkah terbaik bagi karyawan kami dan searah dengan keputusan Departemen Pertahanan AS, untuk mengurangi kehadiran," tulis perusahaan itu.
Sementara itu, China baru saja membuka rumah sakit khusus virus corona kedua di Wuhan, yaitu Rumah Sakit Leishenshan, dengan kapasitas 1.500 tempat tidur serta satu ruang operasi. Petugas medis telah berkantor di rumah sakit ini pada Sabtu, 8 Februari 2020, dan dijadwalkan mulai menerima pasien sejak Minggu, 9 Februari 2020.
Sebelumnya, rumah sakit terdahulu juga dibangun di Wuhan dan memakan waktu pembangunan selama 10 hari, dengan kapasitas 1.000 tempat tidur. Sementara, jumlah korban terinfeksi mencapai 34,546 dan 722 orang meninggal di China, diterjemahkan dari dw.com.
Advertisement