Virus Corona Baru Muncul di Afrika, Apakah Vaksin Masih Efektif?

Afrika Selatan mengidentifikasi varian Virus Corona baru yang disebut menyebabkan peningkatan infeksi dan mengancam sistem kesehatan negara tersebut. Sejumlah negara kini mulai melarangan penerbangan dari Afrika. Lantas apa saja yang bisa diketahui dari virus varian baru itu? berikut sejumlah faktanya dilansir dari Reuters.

Nama Varian Virus Corona Baru

Varian baru itu bernama 501.v2, ditemukan memiliki genetika yang sama dengan virus penyebab Covid-19, SARS-COV-2. Varian ini ditemukan ada di Selatan dan Tenggara Afrika Selatan.

Peneliti menyebut varian ini berbeda dengan virus lain yang ditemukan di negara tersebut. Sebab memiliki sejumlah protein penting yang berbeda, dan mampu mempengaruhi tingkat infeksi pada manusia.

Virus ini juga berkaitan dengan jumlah yang cukup tinggi di badan pasien, dan diduga berkontribusi pada tingginya tingkat penularan. Sedikitnya 90 persen dari kasus baru di Afrika Selatan mengandung varian Virus Corona baru ini.

Tingkat Fatalitas Virus

Hingga kini banyak diketahui sejumlah variasi dari virus Corona. Namun ilmuwan belum memiliki bukti kuat jika varian baru ini berkaitan dengan tingkat keparahan gejala sakit. Namun, terbukti jika virus ini lebih cepat menyebar. "Rata-rata penularan menyebar lebih cepat dibanding pada gelombang pertama," kata Menteri Kesehatan Afrika Selatan, Zweli Mkhise, pada Rabu lalu.

Varian Berbeda dengan di Inggris

Varian baru dari Virus Corona yang ditemukan di Inggris dan Afrika memiliki kesamaan dalam bentuk protein yang membuat dua varian baru ini lebih menular. Namun dua virus berbeda dari asal-usulnya, kata WHO.

Efektivitas Vaksin Melawan Virus Baru

Ilmuwan kini juga sedang meneliti apakah vaksin mampu melindungi pasien dari varian baru Virus Corona ini. Di tahap saat ini, belum diketahui apakah vaksin yang dikembangkan Amerika Serikat dan Inggris akan mampu melindungi pasien dari jenis ini.

Namun, vaksin yang dikembangkan oleh AstraZeneca, Biontech, dan Moderna disebut mampu melawan virus varian baru yang ditemukan di Inggris. (Rtr)