Virus Bikin Bangkrut Bir Corona
Pabrikan minuman keras Belgia, Anheuser-Busch In Bev yang memiliki merek bir Corona mengeluhkan penurunan pendapatan dari penjualan bir di China selama 3 bulan pertama di awal tahun ini. Ini menjadi kuartal yang terburuk selama 10 tahun bagi perusahaan.
Virus corona yang menghantam China menjadi biang keroknya. Mengutip Independent.co, dalam dua bulan terakhir sejak virus menyebar di seluruh China, perusahaan kehilangan pendapatan hingga 170 juta dolar AS atau berkisar Rp2,3 triliun (dalam kurs Rp 14.000).
Padahal, tiga bulan pertama di awal tahun selalu menjadi kesempatan untuk mengeruk keuntungan secara besar-besaran di China. Sebab, masyarakat merayakan tahun baru imlek.
Virus corona telah membuat masyarakat China lebih sedikit untuk keluar rumah. Bahkan gemerlap kehidupan malam di China pun redup. Banyak bar dan restoran yang akhirnya terpaksa tutup.
Merebaknya virus corona sendiri disebut telah mencapai titik yang mengkhawatirkan, Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization atau WHO) mengingatkan agar semua negara mulai mengambil tindakan pencegahan agresif.
WHO mencatat, jumlah total orang yang terinfeksi corona di seluruh dunia pun kini telah meningkat di atas 80.000 orang dengan lebih 2.800 kematian. Sebagian besar berada di China. Virus ini kini tak hanya menyebar di Asia, tapi juga merambah Eropa, Amerika, hingga Afrika. Kasus terbaru ditemukan di Azerbaijan, Meksiko, dan Selandia Baru.
Selain krisis kesehatan, wabah ini juga membuat banyak investor menarik investasinya di banyak negara akibat kondisi yang tak kondusif. Kondisi itu disebut menjadi krisis keuangan yang terparah sejak 2008 lalu.
Negara di dunia mulai melakukan sejumlah langkah waspada corona. Swiss, Jepang, Malaysia, dan Italia membatalkan sejumlah peristiwa kelas internasional di negaranya. Sedangkan Arab Saudi menangguhkan kunjungan ibadah umrah ke Makkah dan Madinah, sejak Kamis, 27 Februari 2020.
Kini wabah virus corona menjangkit di lebih dari 58 negara. Secara khusus, WHO berpesan pada negara di Afrika untuk meningkatkan upaya mereka menghentikan penyebaran virus corona. Di benua Afrika, sejumlah negara melaporkan kasus virus corona, selain Aljazair, ada pula Mesir dan Nigeria.