Viralkan Kekerasan Seksual, Akun di Instagram Disomasi Unesa
Akun @dear_unesacatcallers yang pertama kali menviralkan kasus pelecehan seksual yang terjadi di Universitas Negeri Surabaya (Unesa). Akun tersebut kembali mengunggah kabar jika pihaknya mendapatkan somasi dari pihak satgas PPKS Unesa.
Somasi dari Unesa
"Kemarin (29-1-2022) kami mendapat somasi kedua (ke-2) dari akun Instagram resmi partner perjuangan kami, satgas PPKS Unesa (@satgasppks_unesa). Satgas menyampaikan, kami harus meminta maaf atas tuduhan pencemaran nama baik terhadap Unesa dan Rektor Unesa pada postingan kami sebelumnya yang sempat kami hapus," cuit akun @dear_unesacatcallers seperti dikutip Ngopibareng.id, Kamis, 3 Februari 2022.
Dalam unggahan selanjutnya, pemilik akun menjelaskan apa yang sebenarnya menjadi duduk persoalan atas somasi tersebut. "Padahal, pada postingan yang dipermasalahkan, kami hanya menanyakan terkait perkembangan kasus, karena berita yang kami terima melalui media berbeda dengan yang ada pada postingan IG akun resmi Unesa," cuit akun tersebut dalam unggahan berikutnya.
"Pada postingan IG Unesa, tanggal 19 Januari 2022, Unesa hanya menyampaikan ancaman sanksi yang akan diterima pelaku kekerasan seksual. Artinya, pelaku belum mendapatkan sanksi yang berkeadilan. Kami para perempuan yang melawan dan para korban, serta para mahasiswa lain berhak tahu perkembangan dari kasus tersebut," tambahnya.
Dukungan untuk Satgas Unesa
Namun, meski menerima somasi, akun @dear_unesacatcallers juga menyatakan dukungan penuh Satgas PPKS Unesa dalam menyelesaikan kasus pelecehan seksual yang ada di lingkungan kampus.
"Kami mendukung penuh Satgas PPKS Unesa untuk kembali fokus pada permasalahan Kekerasan Seksual di Unesa. Sehingga kita mencapai Unesa Zero Kekerasan Seksual dalam tempo yang sesingkat-singkatnya," tulis akun tersebut.
Unggahan itu pun mendapat tanggapan dari Ketua Satgas PPKS, Mutimmatul Faidah. Pihaknya membenarkan somasi yang diberikan kepada pemilik akun @dear_unesacatcaller.
Unesa Khawatir Dituduh tak Serius
"Untuk somasi benar bahwa Satgas memberikan peringatan kepada akun tersebut. Peringatan ini kami maksudkan agar pengelola akun lebih berhati-hati dalam membuat konten atau mengeluarkan pernyataan, sebab pernyataan mereka itu berimplikasi pada persepsi dan pemahaman publik tentang penanganan KS di Unesa," kata Mutim.
Ia melanjutkan, pihaknya khawatir jika pemahaman yang tak tuntas dari pembaca, akan berubah menjadi tuduhan kepada lembaganya, jika mereka tidak serius menangani isu kekerasan seksual. "Kami bekerja keras dalam menuntaskan kasus ini sesuai komitmen kami untuk zero tolerance terhadap kekerasan seksual," imbuh Mutim.
Selain peringatan, Mutim juga mengungkapkan bahwa pihaknya sebenarnya juga mengundang pemilik akun untuk berdialog bersama. Namun, rupanya ajakan tersebut belum disambut baik oleh pemilik akun.
"Kami sebenarnya juga mengundang mereka untuk dialog tentang fenomena kekerasan seksual di kampus. Namun, rupanya mereka belum menyambut baik undangan kami," tutupnya.