Viral, Warga di Malang Bongkar Jembatan Demi Sound Horeg
Warga di Desa Kasri, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang, rela merobohkan pembatas jembatan karena menghalangi truk pembawa sound horeg atau sound system berkekuatan besar untuk masuk. Kejadian ini pun menjadi viral di media sosial.
Aksi warga merobohkan pembatas jembatan ini terjadi pada 2 September 2023, lalu. Sound horeg ini digunakan dalam rangka Karnaval HUT Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) ke-75.
Kepala Desa Kasri, Mukhamad Khusaini mengatakan bahwa perobohan pembatas jembatan ini dilakukan oleh warga untuk menyukseskan acara. Bahkan, akibat tindakannya ini warga sepakat untuk mengganti atau membangun kembali pembatas jembatan tersebut dengan dana swadaya.
“Menurut masyarakat, truk tidak bisa lewat. Akhirnya dibongkar dan sanggup untuk mengembalikan semula secara dana swadaya,” ujarnya pada Rabu 6 September 2023.
Khusaini mengatakan bahwa warga sangat antusias terhadap gelaran Karnaval Perayaan HUT Kemerdekaan RI ke-75 pada 2 September 2023, lalu. Sehingga tindakan perobohan pembatas jembatan agar sound horeg bisa masuk ke lokasi acara pun diambil. "Antusias masyarakat tinggi. Kami juga sudah melayangkan konfirmasi izin ke polsek setempat," katanya.
Antusias warga yang tak terbendung ini kata Khusaini sudah diwanti-wanti sebelumnya. Kepada panitia karnaval, pemerintah desa mengingatkan agar tidak membawa sound system yang terlalu besar.
Namun saat di lapangan, truk fuso dengan lebar lima meter lebih membawa sound system kekuatan besar sehingga tidak bisa masuk. "Namanya masyarakat banyak, sudah diberi tahu bahwa lebarnya tidak sampai lima meter masih ada yang bersikeras membawa truk sound dengan ukuran besar," ujarnya.
Diketahui jembatan itu dibangun menggunakan Anggaran Dana Desa (ADD) tahun 2017.
Sementara itu, Kapolres Malang AKBP Putu Kholis Aryana mengatakan bahwa timnya sudah mendatangi Desa Kasri, Kecamatan Bululawang untuk memediasi pemerintah desa dengan penyelenggara karnaval. “Saat ini kami sudah bergerak, sudah menyelidiki duduk permasalahan yang terjadi di Bululawang," katanya.
Putu menambahkan agar penyelenggaraan karnaval utamanya dengan pengeras suara tidak mengganggu lingkungan sekitar dan kenyamanan warga. "Sebab, tidak semua orang suka dengan suara yang sound system semacam itu," ujarnya.