Viral Video Risma Marah-marah Sebut Pramono Anung Hingga Puan
Sebuah video Walikota Surabaya Tri Rismaharini yang sedang marah-marah beredar di berbagai Whatsapp Group. Dalam video itu, tampak Risma sedang menelpon seseorang dan protes dikatakan dirinya tidak bisa bekerja.
Dalam video berdurasi 52 detik itu, Risma tampak sedang duduk menelpon seseorang dari dalam sebuah tenda. Dilihat dari lokasinya kemungkinan tenda itu adalah posko Covid-19 yang ada di Balaikota Surabaya.
Mengenakan rompi hitam dan kaos merah dan berjilbab merah, Risma duduk dan dikelilingi beberapa anak buahnya.
"Kejadiannya hari ini sekitar pukul 10.00 WIB (29/5)," kata seseorang sumber yang kebetulan ada di dekat Risma.
Risma ternyata saat itu sedang menelpon seseorang dari BNPB menanyakan bantuan dua mobil laboratorium Bio Safety Level 2 (BSL-2) dari BNPB yang diminta oleh pemerintah Kota Surabaya. Dalam telponnya Risma tidak terima karena setelah datang dua mobil itu ternyata malah dikirimkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur bukan ke Surabaya melainkan ke daerah lainnya di Jawa Timur.
Berikut kemarahan Risma yang tertangkap dalam teleponnya:
"Dapat sms, dapat wa-nya Pak Joni, Kohar. Kalau itu untuk Surabaya. Opo opoan (Apa-apaan) gitulo pak, kalau mau boikot jangan gitu Pak Caranya.
Saya akan ngomong ini ke semua orang. Pak, saya ndak terima lo Pak. Betul saya ndak terima Pak.
Saya dibilang ndak bisa kerja. Siapa yang ndak bisa kerja, sekarang. Kalau mau ngawur nyerobot gitu. Siapa yang ndak bisa kerja. Boleh dicek ke Pak Pramono Anung. Boleh ditanya ke Mbak Puan."
Sementara itu hingga berita ini diturunkan, belum ada konfirmasi dari Pemerintah Kota Surabaya. Wakil Koordinator Hubungan Masyarakat Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya, M Fikser juga belum membalas WA dari ngopibareng.id.
Begitu juga Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya Febri Adhitya juga belum membalas konfirmasi dari Ngopibareng.id.
Sekadar diketahui, sebelumnya Pemerintah Provinsi Jawa Timur memang menerima bantuan dua mobil laboratorium Bio Safety Level 2 (BSL-2) dari BNPB. Mobil itu telah dilengkapi dengan uji polymerase chain reaction (PCR) yang bisa mendeteksi penderita COVID-19.
Jika merunut kemarahan Risma, mobil itu ternyata permintaan dari Pemerintah Kota Surabaya. Namun faktanya oleh pemerintah provinsi Jawa Timur, dua mobil itu malah dikirimkan ke Lamongan dan Tulungagung.
"Alhamdulilah kami kembali mendapat bantuan dari BNPB, berupa dua unit mobil mesin PCR. Bantuan ini penting, karena saat ini kebutuhan mesin PCR test untuk swab memang yang paling dibutuhkan karena validitasnya paling tinggi," kata Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Kamis, 29 Mei 2020.
Advertisement