Viral, Video Pemudik di Jabar Disemangati Warga
Sebuah video pemudik disemangati warga viral di media sosial. Video tersebut diunggah oleh akun Instagram @omg.indonesia. Pada video itu terdengar suara klakson saling bersahutan satu sama lain.
Berlokasi di Kuningan, Jawa Barat, video berdurasi 42 detik itu menunjukkan betapa ramainya kondisi jalan raya. Jalanan tersebut tampak didominasi pengendara motor yang lumayan padat. Mereka secara pelan-pelan menjalankan motornya. Ada yang berboncengan, namun ada juga yang sendiri.
Selain pemotor, terlihat juga mobil melintas berwarna hitam. Sementara, ada yang menarik di video yang berlatar belakang lagu ‘To the Bone’ nya Pamungkas itu. Pada sisi pinggir jalan raya sebelah kiri dipenuhi oleh sekerumunan orang. Sebagian besar dari mereka perempuan.
Orang-orang ini tampak antusias seolah menyemangati pengendara yang lewat. Mulai dari melambaikan tangannya, hingga mengangkat tangannya ke atas. Ada pula yang bersorak kegirangan.
Di sisi lain, video tersebut mendapat 13.849 likes dan 476 lebih komentar. Ada yang menanggapi dengan positif dan memberi dukungan. Salah satunya akun @jomblo.kampret menulis, “Ternyata mudik tahun ini tidak begitu buruk malah lebih berkesan dan berbeda, emoji menangis. Semangat dan tetap jaga keselamatan brader”.
Senada dengan @jomblo.kampret, pengguna yang lain menyatakan hal yang sama. “Kalian luar biasa, sehat-sehat. Panjang umur kalian semua. Hati-hati di jalan, semoga selamat sampai bertemu keluarga di rumah. Emoji hati,” sahut akun @dimasaddty.
Tak hanya itu, terdapat komentar yang kurang setuju dengan yang dilakukan pemudik. Dia mengkhawatirkan tenaga kesehatan yang bertugas jika terjadi gelombang kedua. “Ini yang kasihan tenaga kesehatan kalau sampai terjadi second wave,” tulis pengguna @sundee.gohan.
Sama halnya dengan akun @sundee.gohan, pengguna bernama @tika.makes berkomentar serupa. Tika mengaku mengalah dengan tidak mudik demi menjaga kesehatan dan keselamatan keluarganya. Baginya suasana damai dan dalam kondisi sehat yang utama.
“Saat ini aku lebih rindu suasana damai dan sehat. Daripada rindu sama keluarga. Perantau seperti aku ini rindu bisa mudik dengan damai dan bertemu keluarga tanpa rasa was-was. Terlebih menularkan virus ke orang tua, anak-anak dan kaum rentan lainnya. Maka dari itu aku mengalah tidak mudik,” tutupnya.
Advertisement