Viral, Video Kejutan Ultah Puan di DPR di Tengah Demo BBM Naik
Video perayaan ulang tahun Ketua DPR RI Puan Maharani, di dalam gedung DPR, viral di media sosial. Kejutan ulang tahun itu terjadi di tengah demonstrasi mahasiswa menuntut agar kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dibatalkan.
Video Ulang Tahun
Dalam penggalan video terlihat Puan Maharani sedang berada di meja utama, memimpin pertemuan di ruang DPR RI. Kemudian suara pembawa acara menyampaikan selamat ulang tahun kepada Puan Maharani. "Semoga panjang umur, sehat dan sukses selalu, serta dalam lindungan Allah SWT," kata protokoler tersebut.
Selanjutnya ia juga meminta agar semua peserta dalam ruangan itu menyanyikan lagu Selamat Ulang Tahun dari Jamrud. "Mari kita nyanyikan bersama lagu selamat ulang tahun, untuk ketua DPR," kata suara tersebut.
Kemudian terdengar lantunan suara dari grup musik Jamrud menyanyikan lagu berjudul Selamat Ulang Tahun. Terlihat sejumlah anggota DPR mengikuti alunan lagu sambil menggoyangkan badan, juga menepuk tangan, dan ikut bernyanyi.
Terlihat pula Puan Maharani yang berdiri dan menelangkupkan kedua telapak tangannya di depan dada, sambil tersenyum kepada khalayak di depannya.
Demo BBM
Video tersebut telah dilihat lebih dari 1 juta kali tayang di Twitter, dilihat pada Rabu 7 September 2022.
Salah satu akun yang mengunggah video, memberi keterangan, jika kejutan ulang tahun Puan Maharani justru muncul ketika gedung DPR dikepung unjuk rasa, menuntut agar kenaikan BBM dicabut. Peristiwa itu terjadi pada Selasa, 6 September 2022.
Netizen pun menyampaikan respons kritik terhadap sikap Puan dan para wakil rakyat di gedung parlemen. Mereka menyayangkan, jika legislator tak peka dengan kondisi rakyat yang kesusahan akibat BBM naik dan harga barang lain ikut melonjak.
"Mirip film the Last Czar, pemimpinnya bersenang-senang, rakyatnya kelaparan," cuit netizen.
"Rakyat kecil diakui kalau pemilu saja," cuit lannya.
Aktivis menyebut peristiwa itu adalah hal yang memalukan. Wakil rakyat yang seharusnya memperjuangkan aspirasi rakyat, justru tak bisa sekadar menghargai dengan menemui demonstran di Senayan, kata peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Lucius, dikutip dari cnnindonesia.com.