Viral! Video Dua PMI Asal Banyuwangi Mengaku Disiksa di Myanmar
Sebuah akun tiktok @andre_aries menampilkan sejumlah video Pekerja Migran Indonesia (PMI) di perbatasan Thailand dengan Myanmar mengalami penyiksaan. Salah satu video menyebutkan ada banyak orang Indonesia di wilayah tersebut. Dua diantara PMI dalam video tersebut mengaku berasal dari Banyuwangi.
Dalam postingan yang dilaukan dua hari lalu, dua PMI berjenis kelamin laki-laki mengaku bernama Muhammad Ilyas dan Ahmad Sugiantoro. Namun tidak dijelaskan mereka berasal dari Banyuwangi mana.
“Nama saya Muhammad Ilyas dari Banyuwangi, Saya di sini minta tolong pada bapak Jokowi yang terhormat, Saya disiksa secara tidak manusiawi dan diintimidasi, tolong ya pak,” kata pria yang mengaku sebagai Muhammad Ruhiyat dalam video tersebut.
Hal yang sama juga disampaikan oleh pria muda yang mengaku bernama Ahmad Subiantoro. Pria yang mengaku asal Banyuwangi ini menyebut dirinya ditipu oleh agen yang mengirimnya. Dia mengaku dipekerjakan diperbatasan antara Myanmar dan Thailand.
“Saya minta tolong pada bapak Jokowi yang terhormat. Saya di sini disiksa secara tidak manusia dan diintimidasi. Tolong saya pak supaya segera dipulangkan,” ujarnya.
Dikonfirmasi mengenai beredarnya video ini, Koordinator Pos Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P4MI) Banyuwangi, Fery Meriyanto mengaku informasi terkait PMI asal Banyuwangi itu telah diterima kemarin. Dia mengaku mendapatkan informasi itu juga dari media sosial.
“Sampai saat ini diketahui ada dua warga Banyuwangi dan dua warga Jember yang masuk ke kami,” jelasnya, Rabu, 24 Mei 2023.
Dia menjelaskan, setelah menerima laporan ini pihaknya sudah berkoordinasi dengan BP3MI Surabaya. Disebutkan, BP3MI Surabaya juga langsung meneruskan dan berkoordinasi dengan KBRI Myanmar.
“Dan di sana juga masih pelacakan karena informasi dari video medsos. belum ada PMI yang bisa dihubungi,” ujarnya.
Dari dua orang yang mengaku warga Banyuwangi itu satu orang sudah teridentifikasi. Dia teridentifikasi sebagai warga Kecamatan Srono, Banyuwangi. Pihak BP4MI masih melakukan penelusuran alamat lengkap yang bersangkutan. Jika alamatnya sudah dipastikan, pihaknya akan mendatangi keluarganya. “Kita pasti akan kunjungan ke alamat tersebut,” katanya.
Advertisement