Viral Video Bentrokan di Mes TNI, Ini Penjelasan Panglima
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menjelaskan ihwal video viral bertajuk "bentrokan" di Mes Lumba-lumba TNI yang dijaga marinir.
Dalam video yang viral itu, narasi yang dibangun seolah-oleh terjadi bentrokan antara Marinir dengan personel polisi yang berusaha mengejar pengunjuk rasa.
Menurut Hadi, narasi yang dibangun di dalam video tersebut sangat tidak tepat. "Dalam angel video itu memperlihatkan adanya bentrok. Namun fakta di lapangan sebenarnya justru prajurit Marinir mampu menyelesaikan masalah di lapangan dengan menghalau pengunjuk rasa dipukul mundur atau dimundurkan sampai ke Senayan atau Bendungan Hilir," kata Marsekal Hadi.
Dalam aturan jelas disebutkan bahwa pengunjuk rasa dilarang masuk ke dalam instansi militer. Dalam kejarian itu, Marinir justru membantu Brimob untuk mengusir pengunjuk rasa dari instansi militer.
"Undang-undangnya jelas, pengunjuk rasa tidak boleh masuk instansi militer termasuk mes Lumba-lumba TNI AL. Kebetulan Mes lumba-lumba dijaga satu peleton Marinir yang berjaga dan berhasil menghalau massa," kata Hadi.
Terkait narasi yang berkembang bahwa Brimob menembaki Mes Lumba-lumba dengan gas air mata, Hadi juga meluruskannya.
Menurut dia, saat unjuk rasa dekat dengan kantornya yang ada di kawasan Jalan Medan Merdeka, gas air mata juga masuk.
"Jangankan di Mes Lumba-lumba, di depan Istana Negara pun pada waktu unjuk rasa saya di Merdeka Barat, sampai hampir masuk ke halaman belakang sama halnya di Mes Lumba-lumba," kata dia.
Terkait kejadian ini, Panglima juga memastikan tidak ada masalah ataupun gesekan antara TNI dan Polri terkait pengamanan unjuk rasa.