Viral Video Atraksi Kepruk Paving dengan Bodem Tewas, Dibantah
Pemandangannya menegangkan. Perempuan berkerudung, mengenakan pakaian silat, duduk membelakangi kamera. Tangannya menengadah ke atas, tampak memegangi sebongkah paving dari semen. Di belakangnya tampak seorang lelaki bersiap dengan bodem. Di beberapa daerah bodem disebut juga dengan ganden. Ada juga menyebutnya godam. Besi pemukul. Biasanya untuk memecah sesuatu.
Jelas terlihat, mereka sedang mempersiapkan sebuah aksi kepruk paving di atas kepala. Aktornya dua orang. Perempuan berkerudung berpakaian pendekar silat, dan lelaki dengan bodem di tangan – juga berpaian silat. Sementara aksi tengah dikerubungi banyak orang. Tampak penontonnya, ada pejabat yang ikut menyaksikan rencana aksi itu. Berpaian putih-putih, lengkap dengan atributnya. Bisa Pak Kepala Desa, bisa juga Pak Camat, atau mungkin pejabat lainnya.
Persiapan sebentar aksi pun dimulai. Prakkkk, paving semen digodam dari belakang. Sekali hantam, sekali pukul. Paving membentur kepala. Mantul sebentar kemudian pecah berantakan. Sementara aktor penahan paving di atas kepala itu tampak tersungkur sedikit. Lalu, buru-buru ditolong oleh rekannya. Tampak darah di kepalanya, ditutupi dengan tangan. Kerudungnya sekilas sobek.
Sontak penontonnya berteriak. “Ndak papa ta mbak... Ndak papa ta mbak...” Suara kasihan membahana membuat riuh tayangan itu. Si mbak dibawa ke pinggir, dan tayangan selesai.
Video itu viral di berbagai Medsos hari ini, Kamis 5 September 2019. Viral itu diiringi pertanyaan kalimat duka mendalam, bahwa gadis yang menjadi aktor itu akhirnya meninggal dunia. Nama gadis dalam pernyataan itu Syafrila Nugrahani. Dalam penyataan dalam bahasa Jawa itu, Syafrila lengkap dengan pakaian silatnya. “Innalillahi wainnailaihi rojiun. Sak no ya seng gak nane ndase ke bodem. Sebagai pelajarane ben liyane ojo koyok ngono.”
Rupanya viral video ini belakangan menuai masalah. Syafrila Nugraheni yang anggota PSNU Pagarnusa Kabupaten Purbalingga itu memang meninggal dunia adanya. Namun meninggal dunianya bukan atraksi paving dan godam itu. Meninggalnya karena kecelakaan. (*)