Viral Uang Jaket Ditilep, Instagram BEM Unair Diserbu Netizen
Viralnya video dugaan penggelapan uang jaket Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unair, membuat akun Instagram BEM Unair jadi sasaran komentar netizen. Di antaranya menanyakan sikap resmi BEM Unair atas laporan tersebut.
Dugaan Penggelapan Jaket BEM Unair Rp 20 Juta
Dugaan penggelapan uang jaket BEM Unair sebesar Rp 20 juta ini pertama kali viral di sejumlah akun di Twitter, salah satunya di akun Areajulid. Sumber rujukannya adalah video Instagram salah satu pengurus BEM Unair, Achmad Alak. Di dalamnya, mahasiswa yang menyebut diri sebagai Menteri Ekonomi Kreatif itu menceritakan kronologi pemesanan jaket BEM Unair, yang dimulai sejak Februari 2021. Namun hingga kini, jaket yang sudah dibayar kepada Widi, sebesar Rp 20 juta itu tak kunjung selesai.
Ia menjelaskan jika jaket dipesan kepada seseorang bernama Widhi, sosok yang disebutnya berasal dari rekomendasi Irjen BEM Unair.
Di video itu, Alak juga menyebutkan jika Widi bersama Presiden BEM Unair yang disebutnya Mas Chaq, dan Irjen BEM Unair yang disebut Sined, adalah saling mengenal satu dengan yang lain. "Di sini saya mengajak teman-teman mahasiswa untuk mengawal kasus jaket BEM Unair ini, agar tidak terjadi kembali kasus korupsi pun penggelapan dana di mahasiswa Unair," kata Alak dalam videonya.
Rektorat Unair Sediakan Mediasi
Kasus yang menurut Alak sudah dilaporkan ke Polrestabes Surabaya itu, juga melibatkan rektorat Unair. Dalam videonya, Alak menyebut jika BEM Unair telah meminjam uang sebesar Rp 20 juta dari rektorat.
Rektorat yang disebut sebagai Dirmawa, mengetahui jika BEM Unair sedang tertimpa musibah berupa penipuan. Uang sebesar Rp 20 juta diberikan rektorat pada Presiden BEM Unair sekitar 2 minggu lalu. "Namun uang itu tidak pernah saya terima dan saya tidak tahu menahu perihal Mas Chaq (Presiden BEM Unair) meminjam uang," kata Alak.
Dikonfirmasi terpisah, pihak kampus diwakili oleh Ketua Pusat Komunikasi dan Informasi Publik Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Martha Kurnia Kusumawardan mengatakan, pihaknya menyerahkan penyelesaian masalah ini pada internal BEM Unair.
"Itu adalah masalah internal mahasiswa. Ini juga bisa dijadikan pembelajaran mahasiswa dalam berorganisasi. Bagaimana cara menyelesaikan suatu masalah," ujar Martha, Kamis, 17 Juli 2021.
Kendati demikian, pihaknya akan tetap memantau situasi permasalahan tersebut hingga terselesaikan. "Kami juga tetap membantu dengan memediasi serta memantau perkembangan situasi tersebut," terang Martha kepada Ngopibareng.id.
Instagram BEM Unair jadi Jujugan Protes
Kasus yang berputar di dunia maya ini juga berdampak pada akun Instagram BEM Unair. Pantauan Ngopibareng.id, sejumlah kalimat sindiran dan protes ditulis netizen di status Instagram BEM Unair.
Akun tersebut terlihat sudah membatasi komentar netizen, pada Minggu 20 Juni 2021.
Sejumlah kalimat sindiran yang muncul di antaranya, "Nikmatnya duit rektorat," kata akun @ariqxxx.
Juga kalimat sindiran yang ditulis akun @mohammadxx, "Min gak nyoba magang nang polrestabes ta @bem_unair nangani kasus jaket upsss."
Atau permintaan konfirmasi dari akun @johnxxx. "Disaat presbemnya terjerat kasus, akun resmi bEM Unair malah diam membisu tak bersuara sedikit pun. Minimal ngomonglah kalau kalian tidak mendukung praktik korupsi," tulisnya.
Meski ada pula yang meminta agar kritikan disampaikan langsung pada oknum yang terlibat langsung, bukan di akun milik BEM Unair. "...Mas boleh berbicara apapun tentang masalah ini, tapi mohon tidak di sini. Karena di sini tidak semua anggota BEM Unair bersalah. Seharusnya sebagai senior ialah membantu adik-adiknya menuntaskan masalah ini, bukan hanya mengkritik. Sekian, terima kasih," kata akun @rioerxx merespon salah satu pertanyaan netizen di akun tersebut.
Sementara, hingga beriat ditulis, permintaan wawancara Ngopibareng.id pada Achmad Alak belum juga mendapat respon.
Advertisement