Viral, Tarif Ojek Gunung Kelud Mahal, Ini Respon Bupati Kediri
Bupati Kediri Hanindito Himawan Pramana merespon terkait viralnya tarif ojek di wisata Gunung Kelud yang mahal.
Menurutnya, Pemerintah Kabupaten Kediri sudah berkordinasi dengan Kepala Dinas Pariwisata untuk menurunkan harganya.
"Kemarin saya sudah koordinasikan dengan Kepala Dinas Pariwisata untuk diturunkan harganya," kata Dhito, ditemui di Pendopo Panjalu Jayati, Kamis, 14 Oktober 2021.
Selain membahas permasalahan tarif ojek, Pemerintah Kabupaten Kediri juga mewacanakan bundling tarif tiket masuk dengan ongkos antar ojek menuju puncak Kelud.
" Apa nanti kita buat satu kesatuan bundling pada saat tiket masuk. Jadi, pada saat pengunjung masuk mereka sudah tahu di situ ada ojek dengan tarif sekian. Nanti masih kita pikirkan, apakah itu bentuknya ojek atau kita ganti dengan jeep atau dengan kuda," katanya.
Aturan yang nantinya dibuat tersebut dimaksudkan agar para wisatawan tidak merasa dikecewakan. Lebih lanjut, Dhito tidak menginginkan pengunjung lari ke lokasi objek wisata daerah lain lantaran tarif ojek mahal.
"Supaya wisatawan yang datang tidak merasa tertipu, itu yang paling penting. Itu dulu yang paling penting, jangan sampai wisatawan lari ke tempat lain karena ojek tarifnya mahal,"katanya.
Diketahui, beberapa waktu lalu di media sosial warganet ramai membicarakan tarif ojek yang mahal. Tarif ojek di kawasan wisata gunung Kelud dipatok Rp50 ribu.
Setelah viral di media sosial, tarif ojek di tempat wisata desa Sugih Waras Kecamatan Ngancar tersebut akhirnya diturunkan menjadi Rp30 ribu.
"Dari harga yang memang terlalu mahal, sekarang sudah turun menjadi Rp30 ribu. Jadi, kalau ada pengunjung yang masih ditarik Rp50 ribu silakan laporkan kepada kita," kata Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Kediri, Adi Suwignyo.
Ditambahkan Adi Suwignyo, saat ini ada sekitar 174 warga yang menggantungkan hidupnya berprofesi sebagai tukang ojek.