Viral Soal Mobil, Kepala SMPN 1 Ponorogo Mundur di Depan Bupati
Imam Mujahid akhirnya mundur dari jabatan sebagai Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Ponorogoro, pada Rabu 4 Oktober 2023. Menyusul viral atas kebijakan penarikan sumbangan kepada wali murid untuk pengadaan alat musik, perangkat komputer 34 unit, dan peremajaan mobil operasional di SMPN I Ponorogo.
Yang menarik, pengunduran diri Imam Mujahid sebagai Kepala SMPN 1 Ponogoro dilakukan di depan Bupati Sugiri Sancoko bersamaan rapat kerja kepala sekolah di aula SMPN 2 Ponorogo. ‘’Saya dengan tulus ikhlas mengundurkan diri sebagai kepala sekolah di SMPN 1 Ponorogo,’’ kata Imam Mujahid di depan Bupati Sugiri Sancoko.
Tentu saja sikap ksatria pengunduran diri Imam Mujahid langsung mendapat respon dari Bupati Sugiri Sancoko. Saat menerima map merah berisi surat pengunduran diri, Kang Bupati memuji sikap Imam Mujahid yang arif dan bijaksana. ‘’Ini memberikan contoh kepada kita meskipun belum diketahui sudah salah atau belum,’’ jelas Kang Bupati, panggilan akrabnya dikutip dilaman https://ponorogo.go.id, Rabu 4 Oktober 2023.
Menurut Kang Bupati dunia pendidikan menjadi benteng moral dan gerbang menuju peradaban yang lebih baik. Apakah pengunduran diri Imam Mujahid bakal diterima atau tidak, dirinya lebih dulu melakukan kajian mendalam. ‘’Akan menjadi pembelajaran semua pihak, kita harus bersikap arif dan bijak,’’ terangnya.
Seperti diketahui muncul polemik setelah Imam Mujahid menerbitkan surat edaran tentang penarikan sumbangan kepada wali murid untuk pengadaan alat musik, perangkat komputer 34 unit, dan peremajaan mobil operasional di SMPN 1 Ponorogo. Surat edaran itu sebenarnya juga ditandangani ketua dan bendahara komite sekolah. Sejumlah wali murid mengutarakan keberatan di media sosial hingga viral.
Imam Mujahid sempat meminta maaf karena sudah menyebabkan kegaduhan. Keputusan pengunduran diri diambilnya dengan kerendahan hati. Imam Mujahid sengaja hendak keluar ruangan setelah menyerahkan surat pengunduran diri dalam rapat kerja yang diikuti seluruh kepala SMP di Ponorogo itu. Namun, Bupati Sugiri Sancoko menahannya agar tetap berada di dalam aula bersama para kepala sekolah di Ponorogo.