Viral, Seorang Ibu Ungkap Kisah Berkesan Naik KRL saat Sakit
Viral foto yang menampilkan seorang perempuan tidur di kursi prioritas KRL. Foto itu pun menyebar di berbagai lini masa sosial media.
Tampak pada video penumpang tersebut terbaring menyamping dengan beralaskan bantal kecil. Kedua kakinya juga naik di kursi yang biasanya diduduki empat orang penumpang tersebut.
Foto tersebut terlihat biasa saja jika di dalam rangkaian KRL memang terasa lengang. Namun, foto itu viral setelah diberi narasi oleh orang yang diduga menjadi objek atau berada di dalam foto tersebut.
Kondisi posisi penumpang yang tidur tersebut bukan tanpa alasan, di dalam tulisan diuraikan bahwa dia telah mendapat izin dari petugas dan dia juga berterimakasih kepada petugas yang telah membantunya.
Dalam pesan berjejaring yang diperoleh Ngopibareng.id, Andari mengaku sebenarnya dia tidak ingin berkisah tentang dirinya.
"Saya tidak ingin berkisah tentang saya sebenarnya. Saya ingin berkisah tentang kehebatan sebuah perusahaan publik, yaitu perusahaan KAI Commuter Indonesia," ujarnya dalam tulisan tersebut.
Dalam penuturan lewat tulisan, Andari mengatakan kisah itu berawal saat dia pulang dari Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr Cipto Mangunkusumo atau yang lebih dikenal RSCM Jakarta Pusat setelah dia menerima tindakan dokter karena penyakit yang dideritanya. Ketika sampai di Stasiun Cikini, dia mengaku merasakan nyeri hebat di kepala kanan.
"Saya memang membawa bantal sejak pagi dan sudah lebih banyak berbaring di bangku RSCM. Ketakutan untuk jatuh dan pingsan di jalan menghantui perjalanan saya," ujarnya.
Karena sakit yang dideritanya itulah dia terpaksa berbaring di KRL. "Memang KRL bukan untuk orang sakit tentunya, sehingga ketika kereta datang, saya minta pada suami agar meminta izin pada Pak Satpam agar saya bisa berbaring untuk meredakan nyeri," ujarnya.
Andari mengatakan, satpam yang bertugas saat itu bernama Mustahillah. "Dan yang menarik, dia tidak hanya mengizinkan, tapi membimbing saya ke bangku prioritas, dan berkata santun, “Ibu turun di mana, apakah kami perlu siapkan kursi roda di stasiun tujuan? Juga pernyataan “Jika ada penumpang lain yang komplain, biar saya yang menjelaskan ya Bu," tulis Andari tentang petugas keamanan tersebut.
Dia menjelaskan, sesaat kemudian petugas satpam tersebut kembali ke tempat tugasnya. Tapi sesekali datang dan memberikan perhatian kepada Andari.
"Berkat beliau saya tenteram berbaring dari Stasiun Cikini hingga ke Stasiun Tanjung Barat. Dan ketika turun, dipersiapkannya agar saya bisa turun dengan aman. Pak Satpam yang luar biasa," tulis Andari.
Menurut Andari, petugas Satpam tersebut tidak hanya bertugas dengan sangat baik, tapi hatinya ikut bekerja melayani customer yang lemah dan menderita. Andari menyebut etos kerja petugas tersebut luar biasa.
“Peristiwa ini mengingatkan saya pada satu hal. Bahwa ketika bangsa ini mulai memiliki hati pada warganya yang lebih butuh perhatian, kita sedang tumbuh pada jejak yang benar,” ujar Andari.
“Terima kasih KAI Commuter Indonesia yang sudah mengembangkan etos kerja yang amat baik. Terima kasih telah membantu saya aman dan menuju makin sehat. Terima kasih Pak Mustahilah Terima kasih Indonesia," imbuh dia.
Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) Didiek Hartantyo juga mengonfirmasi kisah tersebut.