Viral, Saran Muhadjir Effendy Agar Biaya Wisuda Kampus Ditarik Tinggi
Mantan Menteri Pendidikan Muhadjir Effendy sedang viral di media sosial. Sarannya agar perguruan tinggi menarik biaya tinggi untuk seremonial wisuda, banyak dibicarakan netizen.
Kronologi Saran
Saran tersebut disampaikan Menteri PMK Muhadjir Effendy saat rapat Bersama Komisi X DPR RI, pada Selasa 2 Juli 2024. Muhadjir yang mantan Menteri Pendidikan di Kabinet Jokowi jilid 1, menyampaikan pandangan soal reformulasi anggaran Pendidikan.
Awalnya ia mengkritik pergurun tinggi, yang tak pandai mencari pemasukan, selain sumber dari APBN. Ia bahkan memberi label perguruan tinggi negeri sebagai tax spender boy.
"Jadi sudah biasa belanja, tidak biasa cari uang. Jadi harus ada perubahan karakter. Ajarilah mereka ini untuk cari duit, bukan untuk buang duit," kata Muhadjir dikutip dari Detik, pada Rabu 3 Juli 2024.
Ia melanjutkan, sejumlah PTN Badan Hukum (PTB-BH), bisa menghasilkan modal dari mahasiswanya. Tetapi ia menekankan perlunya subsidi silang antara mahasiswa baru dan lama.
Ia menyarankan agar PTN menaikkan biaya untuk mahasiswa baru saja. Biayanya pun diminta tidak serta-merta dinaikkan di tengah jalan. "Ini agar orang tua punya kepastian. Kalau yang lama biar sampai selesai," lanjutnya.
Pendapatan PTS
Di saat yang sama, mantan rektor Universitas Muhammadiyah Malang ini juga memberikan tips bagi PTS untuk mencari pendapatan. Salah satu peluangnya, memanfaatkan biaya wisuda. Kampus bisa mengenakan biaya tinggi saat wisuda.
"Misalnya, wisuda itu tarik yang tinggi karena nggak ada orang akan protes walaupun mahal, karena waktu saat gembira anaknya mau wisuda bayar berapapun dikasih. Kalau perlu biar satu truk keluarganya akan datang nggak apa-apa tapi harus beli undangan," kata Muhadjir.
Viral di Media Sosial
Sejumlah akun di media social mengunggah ulang tips Muhadjir Effendy, terutama tentang biaya wisuda yang dimahalkan. Tanggapan netizen pun beragam. Sebagian besar merespons pendapat Muhadjir dengan nada negatif. "Saat Pendidikan dijadikan lahan binis, maka hancurlah moral dan etik," kata netizen merespons kabar yang diunggah akun @Fakta.Indo.
Netizen lain mengingatkan, mereka banyak memeras keringat untuk menyekolahkan anaknya hingga perguruan tinggi. "Anakku pontang-panting nyelesaikan skripsi, sampai stress, Lelah hati, jiwa. Uang pun keluar banyak, gitu masih ditarik uang wisuda yang mahalnya gak masuk akal," lanjut netizen lain.