Viral: Rumah di Banyuwangi Dijual Untuk Donasi Ke Palestina
Sehari ini media sosial di Banyuwangi diramaikan dengan penawaran penjualan rumah di Banyuwangi. Penawaran rumah ini menjadi viral karena pada kolase gambar rumah tertulis 'Dijual Untuk Palestina'. Foto penawaran rumah ini menyebar berantai diberbagai grup WhatsApp.
Ngopibareng.id mencoba menghubungi nomor yang tertera pada foto rumah tersebut. Pemilik nomor bernama Triyanto yang juga pemilik rumah. Dia membenarkan rumah itu dijual untuk membantu umat muslim di Palestina.
"Semula memang saya mau jual tapi saat itu tidak ada konflik. Kemudian saya mengikuti kabar terkait peristiwa di Palestina. Masya Allah umat muslim di sana seperti itu," jelasnya, dihubungi melalui salauran telepon, Sabtu, 15 Mei 2021.
Dia menjelaskan, rumah di Puri Brawijaya Blok XE 4-8 itu dibangun pada saat dirinya bertugas di Banyuwangi. Pegawai kantor pajak ini sejak akhir 2018 sudah pindah tugas di Kantor wilayah pajak di Malang.
Dia menjelaskan, kekejaman terhadap muslim terus berlanjut sehingga diapun memutuskan untuk mendonasikan sebagian hasil penjualan rumah tersebut kepada muslim di Palestina. Sebelumnya dia sudah sempat memberikan donasi untuk muslim Palestina melalui aksi tanggap Palestina yang ada di Malang.
"Sehingga daripada rumah ini saya pakai sendiri, saya donasikan," tegasnya.
Namun menurutnya, hasil penjualan rumah yang berkonsep vila itu lebih dulu akan dikurangi pajak penjualan, fee penjualan, dan kewajiban biaya pada orang yang membangun rumah saat itu. Setelah diambil beberapa potongan tersebut sisanya akan diberikan untuk keluarga.
"Yang 50 persen net saya sampaikan ke aksi vepata tanggap melalui rekening," tegasnya.
Rumah yang diberi nama Puri De Fanny itu merupakan rumah 3 kapling dengan luas sekitar 230 meterĀ². Triyanto membuka harga rumah itu dengan harga Rp750 juta. Namun harga ini masih bisa ditawar. Dia mentargetkan dalam satu dua Minggu ini rumah itu bisa terjual agar dapat segera terdonasikan.
"Mungkin dalam seminggu dua Minggu ini (harga) yang terbaik saya serahkan ke beliau. Karena menurut saya harus cepat tersampaikan tersalurkan. Tidak menunda-nunda sampai harus deal diangka tertentu," pungkasnya.