VIRAL: Prof Quraish Shihab Menari Zaffin Bersama Kerabat
Pakar tafsir Al-Quran Prof M Quraish Shihab tak selamanya tampak serius. Dalam sebuah video yang beredar di medsos, Penulis Tafsir Al-Misbah ini menari Zaffin diiringi musik khas Arab.
Berikut video yang sudah beredar di Youtube:
Awalnya, video tersebut berasa dari akun facebook Salim Syihab, diunggah pada 16 September pukul 20.26. Ia menulis catatan berikut:
“Elmizyan Jakarta –0811946164— berjalsa bersama para orang tua kami yang rindu dan mengingat masa-masa muda ber-zaffein. Ada yang sedang memperlancar dan ada pula yang menonton untuk mampu ber-zaffein. Menarik memang, Zaffein masih menjadi primadona di musik jalsa.”
Tidak disebutkan tempat dan kapan hal itu terjadi. Namun, bisa disaksikan dan dicermati Prof Quraish Shihab menarik Zaffin bersama sejumlah kerabatnya.
Dalam catatan ngopibareng.id, sebelum sempat beredar “Bersama Alwi Shihab, Wapres Jusuf Kalla pun pernah ‘turun gelanggang’ menari Tari Zaffin di acara ulang tahun ke-70 Prof Quraish Shihab, pada Februari 2014.”
Prof Quraish Shihab dan Prof Alwi Shihab, kakak-adik ini pun sempat asyik menari.
Berikut videonya:
Untuk lebih eloknya, kita tampilkan sejumlah pandangan Sang Pakar Tafsir Al-Quran soal seni dan keindahan.
Menurut Prof. Dr. M. Quraish Shihab seni adalah keindahan. Ia merupakan ekspresi ruh dan budaya manusia yang mengandung dan mengungkapkan keindahan. Ia lahir dari sisi terdalam manusia didorong oleh kecendrungan seniman kepada yang indah, apapun jenis keindahan itu. Dorongan tersebut merupakan naluri manusia, atau fitrah yang dianugrahkan Allah.
Nabi Muhammad Saw sangat menghargai keindahan. Suatu ketika dikisahkan, Nabi menerima hadiah berupa pakaian yang bersulam benang emas, lalu beliau mengenakannya dan kemudian naik ke mimbar. Namun tanpa menyampaikan sesuatu apapun, Beliau turun kembali. Para sahabat sedemikian kagum dengan baju itu, sampai mereka memegang dan merabanya. Nabi Saw bersabda: “Apakah kalian mengagumi baju ini?” Mereka berkata, “Kami sama sekali belum pernah melihat pakaian yang lebih indah dari ini.” Nabi bersabda: “Sesungguhnya saputangan Sa’ad bin Mu’adz di surga jauh lebih indah daripada yang kalian lihat.” (M Quraish Shihab, Wawasan Al-Qur’an).
Sering kali beberapa tokoh beragama menganggap negatif terhadap seni. Sebenarnya seni menurut Islam dimubahkan selama seni tersebut membawa manfaat bagi manusia, memperindah hidup dan hiasannya yang dibenarkan agama, mengabadikan nilai-nilai luhur dan menyucikannya, serta mengembangkan serta memperhalus rasa keindahan dalam jiwa manusia (Quraish Shihab, Wawasan Al-Quran, 1996:349). (adi)