Viral, Poni Orangutan Kalimantan Dipaksa jadi Budak Seks
Kisah Poni, Orangutan Kalimantan yang dipaksa jadi pelacur di sebuah perkebunan sawit kembali viral. Kejadian miris itu diketahui pada 2003 silam ketika Poni berusia 6 tahun. Kini Poni disebutkan dalam kondisi lebih baik di penangkaran.
Kisah Poni Dipaksa jadi Pelacur
Netizen di media sosial terkejut mengetahui fakta miris tentang orangutan betina bernama Poni yang dipaksa jadi pelacur di Kalimantan. Akun @Areajulid mengunggah kliping media massa yang mengisahkan tentang Poni, Orangutan Kalimantan yang jadi budak seks. Unggahan tersebut kini disukai hampir 3 ribu kali.
Sedangkan di Instagram, akun @jejak_pendaki mengunggahnya bertepatan dengan peringatan Hari Primata sedunia, pada 1 September 2021. Kini status dan unggahan foto serta video tentang Orangutan Poni telah disukai lebih dari 12 ribu kali.
Budak Seks Buruh Kebun Sawit
Kisah Poni mewarnai sejumlah media massa sejak 2013 silam. Poni adalah orangutan yang berhasil diselamatkan The Borneo Orangutan Survival Foundation (BOSF) di tahun 2003 silam.
Saat ditemukan, Poni dirantai dan berbaring di atas matras rusuh. Seluruh bulu di badannya nyaris hilang. Pemiliknya rajin mencukur bulu, memberinya parfum, dan mendandaninya seperti manusia. Kepada buruh kebun kelapa sawit, Poni ditawarkan dengan tarif Rp 37 ribu.
Akun @jejak_pendaki menyebut jika Poni dilatih untuk melakukan aktivitas seksual biasa melayani para pekerja kebun sawit yang entah bagaimana ikut menjadikannya budak fantasi seks mereka.
Dalam Penangkaran
Setelah diselamatkan, Poni kini disebutkan dalam kondisi yang lebih baik. Meski awalnya ia harus dijauhkan dari laki-laki dan tidak dipertemukan dengan pemiliknya.
Poni disebut berteriak dan segera buang air besar ketika melihat pemiliknya datang.
Poni dibawa ke Pusat Nyaru Menteng di Kalimantan.Butuh waktu 15 tahun untuk memulihkan kondisi Poni, dikutip dari suara.com. Pada tahun 2018 disebutkan kondisi Poni telah lebih baik. Ia bisa mencari makan sendiri dan tinggal dalam satu kandang bersama tujuh ekor orangutan lainnya. (Sua/Twi/Ig)