Viral Piala Dunia U-20, Pengacara Kanjuruhan Pertanyakan Keamanan
Tim kuasa hukum korban Tragedi Kanjuruhan komentari dibatalkannya Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20. Sebab, FIFA sendiri sedikit membahas insiden 1 Oktober 2022 itu.
Koordinator Tim Advokasi Tragedi Kemanusiaan (Tatak), Imam Hidayat mengatakan, seharusnya Indonesia berkaca pada tragedi yang menewaskan 135 korban jiwa tersebut.
“Jaminan keamanan dan penanganan perhelatan Piala Dunia U-20 bagi semua tim dan suporter dari peserta se-dunia adalah hal yang sangat krusial dan vital,” kata Imam, Jumat, 31 Maret 2023.
Di sisi lain, Imam menilai, penanganan kasus Tragedi Kanjuruhan malah berakhir buruk. Terutama, terkait para terdakwa yang akhirnya divonis ringan hingga bebas oleh Majelis Hakim.
“Sembari menoleh dan memperhatikan vonis bebas dua aparat polisi, di samping penghukuman yang ringan bagi terdakwa yang lain, tentu tidak bisa dimunafikkan begitu saja oleh otoritas FIFA,” jelasnya.
Oleh karena itu, menurut Imam, dengan dibatalkan Piala Dunia U-20 di Indonesia, pemerintah kembali fokus dengan Tragedi Kanjuruhan. Dengan cara melanjutkan penyelidikan. “Terhadap semua pihak yang bertanggung jawab harus dipidana tanpa ada tebang pilih, konflik kepentingan apalagi manipulatif,” ucapnya.
Imam mengungkapkan, dengan meneruskan proses kasus Tragedi Kanjuruhan, bisa mengangkat harkat dan martabat bangsa. Sebab, menunjukkan keadilan bagi para korban.
“Kiranya dapat mengangkat kembali harkat dan martabat kita sebagai bangsa besar yang memegang teguh keadilan dan perikemanusiaan sesuai dengan konstitusi“ tutupnya.
Advertisement