Viral, Perempuan Baju Hazmat Jual Surat Bebas Covid Rp 90 Ribu?
Sebuah video viral di media sosial. Video tersebut diunggah ulang akun Instagram @peristiwa_sekitar_kita. Video itu memperlihatkan seorang perempuan mengenakan baju hazmat putih dan berkerudung hitam. Dengan memakai sarung tangan dan bermasker, perempuan itu terlihat membagikan selebaran kertas.
Perempuan itu tampak berdiri di bagian depan sebuah bus. Terlihat pula penumpang yang duduk di dalam bus itu. Berikut percakapan perempuan berbaju hazmat itu dengan penumpang pria yang diduga merupakan perekam video.
“Mbak ini uangnya,” kata seorang penumpang perempuan sambil memberikan uang Rp 100 ribu.
“Ini ya Bu?,” kata perempuan berbaju hazmat itu.
“Bayar berapa Bu?,” tanya pria yang mengambil video itu.
“Sembilan puluh Pak,” jawab perempuan berbaju hazmat.
“Itu dikasih jangka waktu apa?,” tanya pria tadi.
“24 jam Pak,” jawab perempuan berbaju hazmat itu.
“24 jam itu sembilan puluh ribu ya. Berarti nanti balik ke sana swab lagi ya?,” tanya pria itu.
Namun perempuan berbaju hazmat itu tak menghiraukan si pria perekam itu. Dia tetap membagikan secarik kertas kepada para penumpang.
“Alif ya? Namanya siapa?,” ucap perempuan berbaju hazmat itu.
“Nah penumpangnya sepenuh ini kan. Kali sembilan puluh ribu. Atas nama Khoironi belum Bu,” celetuk pria yang memvideokan tadi.
Diduga Jual Surat Bebas Covid
Dari informasi yang ditulis pemilik akun, perempuan berbaju hazmat itu diduga menjual surat bebas Covid-19. Sayangnya tidak disebutkan di mana lokasi video itu diambil.
Sementara, tak lama setelah viral polisi mengusut video viral itu. Polisi menyebut video tersebut terjadi di daerah Lampung.
Video Terpotong
Pihak kepolisian setempat menyebut, video yang terlanjur viral itu terpotong. Polres Lampung Selatan menjelaskan surat yang dibagikan perempuan dengan baju hazmat tersebut adalah surat hasil rapid antigen 10 menit.
Sebenarnya para penumpang sebelumnya diminta turun dari bus untuk dilakukan swab rapid antigen. Setelah selesai, penumpang ini lantas kembali ke atas untuk menunggu hasilnya. Keterangan ini diperoleh dari pihak apotek Organda bersama pengelola tol di rest area Km 33 Tol Trans Sumatera.
Video tersebut diambil pada Jumat, 23 Juli 2021 lalu. Saat ini, polisi mencari pembuat video itu yang beratasnamakan Khoironi serta pihak lain yang diduga terlibat sebagai penyelenggara rapid test antigen. Salah satunya Assalam Medical Center. (Dtk)