Viral, Penjual Martabak di Banyuwangi Beli Rumah Pakai Uang Koin
Seorang pedagang martabak di Banyuwangi, Imam Subhi, 41 tahun, membeli rumah dengan uang koin. Warga Jl. Progo Kelurahan Singonegaran, Banyuwangi ini mengumpulkan uang koin sebesar Rp46 juga.
Recehan koin itu digunakan sebagai uang muka pembelian sebuah rumah perumahan di Kota Banyuwangi. Peristiwa beli rumah dengan uang koin inipun sempat viral di jagat media sosial.
Koin-koin tersebut dikumpulkannya sejak tahun 2020 atau kurang lebih 4 tahun lalu. Dengan telaten, pria yang sehari-hari berjualan martabak ini mengumpulkan uang koin. Uang sengaja dia sisihkan dan disimpan dalam bekas galon air mineral yang sudah tidak terpakai.
“Awal mulanya saya melihat banyak gallon bekas air mineral, kayaknya bisa dimanfaatkan. Biar gak mubadzir saya buat nabung,” jelasnya, Sabtu, 11 Mei 2024.
Imam Subhi menceritakan, dirinya mulai menyisihkan uang koin dengan cara disimpan di galon bekas air mineral sejak tahun 2020 lalu. Uang yang ditabung di galon bekas itu khusus uang koin pecahan seribu rupiah saja.
Dia menyebut, uang koin didapatkan dari pelanggannya. Selain itu, uang koin itu juga didapatkan dari hunting untuk kebutuhan kembalian. Dia biasanya mencari uang koin dengan cara menukarkan kepada takmir Masjid, tukang parkir ataupun di SPBU.
“Yang pecahan seribuan saya sisihkan untuk ditabung, yang pecahan lima ratus saya buat kembalian,” bebernya.
Sampai akhirnya, pada akhir April 2024 lalu dirinya memutuskan untuk berhenti menabung. Saat itu uang koin yang berhasil disisihkan sebanyak empat galon. Tiga galon penuh, sementara satu lagi belum penuh. Saat itu dirinya belum tahu berapa jumlah uang koin yang sudah berhasil dikumpulkannya.
Meski belum tahu nilai uang yang berhasil dikumpulkan, Imam Subhi telah menghubungi salah satu pengembang sebuah perumahan di kota Banyuwangi. Kepada pihak pengembang dia menyampaikan ingin membeli rumah dengan uang muka koin pecahan seribu rupiah yang telah dikumpulkannya. Ternyata pihak pengembang mau menerima pembayaran uang muka dengan uang koin. “Saya bawa ke kantor pemasarana perumaha pada 29 April lalu,” ungkapnya.
Kala itu, lanjutnya, uang tersebut belum dihitung. Penghitungan dilakukan di kantor pemasaran perumahan dengan dibantu pegawai pengembang perumahan. Butuh berjam-jam untuk menghitung uang koin tersebut.
“Mulai menghitung jam 9 pagi, jam 12 istrirahat makan sampai jam satu. Kemudian mulai lagi sampai jam 4 sore,” ungkapnya.
Pada awalnya, Imam Subhi sebenarnya ingin menggunakan uang tersebut untuk membeli mobil. Namun setelah berembug dengan istrinya, akhirnya diputuskan untuk membeli rumah. Karena mobil masih belum menjadi kebutuhan mendesak.
Pada hematnya, jika dibelikan rumah, bisa digunakan untuk tempat produksi martabak dagangannya. Selain itu, rumah bisa menjadi investasi masa depan untuk keluarganya. Karena harga rumah tidak akan turun. Sebalikanya akan terus meningkat setiap tahunnya.
“Kalau beli mobil jika sudah bosan, lalu dijual harganya pasti turun. Tapi kalau bangunan, rumah atau tanah akan semakin naik harganya, sebagai investasi juga.
Pria ini mengaku sama sekali tidak menyangka dari mengumpulkan uang receh itu dirinya bisa membeli rumah. Dari kejadian ini, dirinya belajar bahwa uang recehpun bisa sangat bermafaat jika dikumpulkan. Terbukti dirinya kini bisa membayar uang muka rumah dengan uang receh. “Dengan ini Saya semakin yakin menabung itu sangat penting,” pungkasnya.