Viral, Pengusaha Magetan Buang Ribuan Telor Ayam di Sawah
Video viral di media sosial, seorang pengusaha membuang telornya ke sawah. Aksi ini dilakukan Suparni alias Pitut, warga Ngariboyo, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, pada Sabtu, 23 Januari 2021.
Ia membuang ratusan kilogram telornya ini karena kesal harga telor anjlok, sementara, harga pakan terus naik. Sehingga, usahanya terus merugi.
Video dengan durasi 1 menit 56 detik tersebut diunggah di akun instagram @lambe_turah. Dalam rekaman yang tersebar itu seorang peternak berkaca mata mengenakan kaos hitam melemparkan tumpukan telur yang baru diambil dari kandang.
Telur dilemparkan ke lahan kosong tak jauh dari kandang ayam. Peternak dalam video tersebut mengeluhkan hasil ternaknya dihargai murah, sedang harga pakan ternak terus naik.
Dengan aksen bahasa Jawa, pria tersebut menyebutkan, harga jual telur ayam tidak sebanding dengan harga pakan yang terus alami kenaikan.
Dalam percakapannya, perekam yang diduga karyawanya melarang dan menenangkan pria tersebut, dan meminta untuk memaklumi kondisi saat ini. "Harga telur naik turun, ya sabarlah pak," kata perekam.
Namun, pengusaha itu tampaknya tidak peduli dan terus melanjutkan aksi buang ribuan telur ke sawah yang tak jauh dari kandang.
Aksinya ini menuai kecaman dari para netizen. Hingga akhirnya Suparni membuat video kedua yang berisi permintaan maaf dan klarifikasi atas aksinya itu pada Minggu, 24 Januari 2021 malam.
Pitut menjelaskan, membuang telur ke sawah tersebut lantaran kecewa dengan kondisi yang menimpanya saat ini.
"Maksud saya mengunggah video saya membuang telur yang kemudian viral tidak lain karena saya kecewa dengan harga pakan yang terus naik, sedang harga telur terus turun," ujarnya dalam video klarifikasi yang direkam sendiri.
Selanjutnya, Ia berjanji tidak akan mengulangi membuat atau mengunggah video yang kurang pantas atau tidak semestinya di media sosial. Ia juga akan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait.
Harga telur dari kandang harganya hanya Rp17.500 per kilogram. Sedangkan harga jual di pasar paling tinggi Rp20.000 per kilogram.