Viral! Pelatih Persik Salah Sebut Jargon, Ini Kata Basalamah
Kepulangan rombongan pemain Persik Kediri disambut demo oleh sejumlah suporter di depan pintu masuk mess atau Kantor Sekretariat Persik Kediri di Jalan Pahlawan Kusuma Bangsa, Kota Kediri, Jumat, 9 April 2021 dinihari.
Aksi ini merupakan akumulasi ungkapan kekecewaan dari suporter karena tim kesayangannya tidak lolos ke babak penyisihan grup Piala Menpora 2021.
Para Persik mania ini membawa spanduk yang berisi ungkapan ketidakpuasan terhadap pelatih yang membuat performa anak-anak Macan Putih ini menjadi buruk.
Salah spanduk besar bertuliskan 'mentale cah2 wes apik, strategimu sing elek', "jika tidak dari hati silakan pergi". Dan sejumlah tuntutan lain dari suporter fanatik tim asal kota tahu ini.
Media Officer Persik Kediri Basalamah ketika dikonfirmasi membenarkan, sikap para suporter Persik yang tidak puas dengan penampilan tim kesayangannya. Namun, aksi para Persikmania bukan menghadang kedatangan para pemain dan official.
"Perlu kami luruskan Persik mania bukan menghadang teman-teman rombongan. Mereka menyambut kedatangan bus Persik yang akan masuk Mess. Kita pulang dari Bandung tadi malam sekitar pukul 02.00 WIB," katanya.
Basalamah menilai, ini merupakan kekecewaan dari para suporter Persik mania terhadap hasil turnamen Piala Menpora 2021. Para suporter ini kemudian ditemui oleh Manager Persik Kediri Syarif Hidayatullah dan Pelatih Kepala Joko Susilo.
Disela sela dialog, Joko Susilo secara tidak sengaja keliru mengucap salam Sasaji yang kepanjangan dari salam satu jiwa. Padahal, salam Sasaji merupakan jargon dari Arema Malang.
Ini kemudian diprotes Persik mania, karena Persik memiliki jargon sendiri yakni Djayati Persik Kediri. Salah jargon yang diucapkan Joko Susilo ini kemudian viral di media sosial Facebook.
"Saya yakin itu diucapkan tidak dengan sengaja, mungkin karena kecapekan karena menempuh perjalanan 10-12 jam. Dan sudah meminta maaf. Saya kira teman-teman Persik Mania memahami hal itu," kata Basalamah.
Basalamah menganggap, apa yang dilakukan oleh Persik Mania adalah sesuatu yang wajar.
"Saya kira itu wajar, ini merupakan bentuk kecintaan Persik mania terhadap Persik dan kami sudah mengevaluasi apa yang menjadi kekurangan tim di Piala Menpora," kata pria asal Tuban ini kepada sejumlah pekerja media.
Para suporter persik Kediri ini berasal dari berbagai elemen. Totak diperkirakan berjumlah 50 orang. Kata Basalamah, tidak menutup kemungkinan nantinya akan ada dialog lanjutan antara suporter dengan pihak manajemen Persik.
"Cuma waktunya belum kita tentukan, kapan masih kita didiskusikan," katanya.
Advertisement