Viral Partai Perubahan Indonesia, Logonya Garuda Biru Darurat Demokrasi
Partai Perubahan Indonesia viral di media sosial X pada Sabtu 31 Agustus 2024. Bahkan kali ini ada yang mengusulkan, logonya adalah Garuda Biru Darurat Demokrasi.
Munculnya gagasan Partai Perubahan Indonesia kian menyeruak setelah kegagalan Anies Rasyid Baswedan berkontestasi di Pilkada DKI Jakarta 2024. Setelahnya muncul banyak usulan, gagasan lewat media sosial.
Yang mengusulkan logo Garuda Biro, atas nama Ery_Kusumah, dalam akunnya @EryKusumah menyebut, “Partai Perubahan Indonesia Logonya garuda biru darurat demokrasi,@ ujarnya pada Sabtu 31 Agustus 2024.
Sementara pemilik akun @pepesauruss menyatakan, “Kalo beneran bangun partai, gapapa deh gue mau buat gabung. Kira-kira nama nya Partai Perubahan Indonesia, kali ya,” tandasnya.
Sedangkan laman @bagussunarto25 menyebutkan, “Abah Anies Baswedan sementara cukup dulu ya,Tuhan mencatat perjuangannya bukan hasilnya.. Selanjutnya kembali ke Indonesia mengajar sembari mempersiapkan partai PERUBAHAN INDONESIA. Semangat terus untuk Indonesia makmur, berkah lepas dari para pengkhianat,” tandasnya pada media sosial X pada Jumat 30 Agustus 2024.
Sementara laman @HusodoYoga mengirim surat ditujukan pada @aniesbaswedan dan @tomlembong.
Yg saya hormati.. Sebelumnya saya ucapkan terimakasih karena sudah menolak untuk menjadi salah satu cagub Jawa Barat, karena menurut saya itu merupakan pilihan yg tidak bijak.. lebih banyak mudharat nya daripada manfatnya, namun saya tidak akan membahas kebelakang tapi ingin ikut memberikan saran bagaimana kita melangkah ke depan..
Langsung saja, setelah tidak mendapatkan kesempatan berpartisipasi di Jakarta, bukan berarti bapak "kehilangan panggung", karena bapak bisa saja menciptakan panggung itu sendiri untuk menuju 2029, bahkan akan lebih leluasa, karena bapak bisa kemana saja tanpa halangan apapun..
Bagaimana cara menciptakan panggung itu? Caranya adalah dengan membuat partai baru atau "akuisisi" partai kecil yg ideology nya bisa disesuaikan dengan yg anda harapkan.. Kalo melihat "arah angin" sekarang, orang sudah muak dengan partai-partai sekarang dan membutuhkan partai baru dengan ideologi baru dan tokoh besar yg menaunginya.. yaitu anda pak Anies..
Kalo kita menilik sejarah bagaimana partai bisa menjadi besar karena lekat dengan tokohnya, kita bisa lihat bagaimana Golkar menjadi besar karena pak Harto karena perubahan di 1965, lalu bagaimana PDIP lahir dengan tokohnya Megawati di 1999, lalu muncul Demokrat dengan SBY ditahun 2004.. dan ini adalah momentum pak Anies untuk membuat Partai seperti layaknya mereka mengingat situasi yg terjadi sekarang mirip dengan tahun-tahun tersebut..
Paling enak memang membentuk partai baru, karena kita bisa membangun segalanya "dari awal", namun membangun "dari awal" memang juga ada konsekuensinya.. apabila mungkin itu terlampau berat, bisa saja untuk "akuisisi" partai kecil yg mungkin bersedia untuk mengubah dan menampung ideologi bapak, saya yakin bapak akan sukses seperti Soeharto, Megawati dan SBY..
Bagaimana dengan Dana? Jangan kuatir itu, bapak bisa melakukan crowd funding secara terbuka dengan laporan pertanggungjawaban yg terbuka seperti yg anda gagaskan, dan anda akan jadi pelopor "partai terbuka" jika sukses dengan cara ini, sehingga secara tidak langsung membuktikan bahwa anda tidak sekedar omon-omon..
Mungkin itu dulu preambule dari saya, dan saya siap untuk diajak diskusi lebih dalam terkait rencana ini demi terjadinya perubahan untuk perbaikan.. Semoga Tulisan saya ini bisa sampai pada bapak dan juga dibaca oleh team bapak.. Salam hormat dari pendukung Anda..
Sementara itu, soal pembentukan Anies Baswedan usulan dari para pendukungnya. Soal itu dilangsung direspons oleh Anies. “Bila ingin mengumpulkan semua semangat perubahan yang sekarang semakin hari semakan besar,” ujarnya dalam video di Youtube yang dibagikan pada Jumat 30 Agustus 2024.
Dijelaskan Anies Baswedan, bahwa sebenarnya hal itu menjadi kekuatan diperlukan menjadi gerakan, maka membuat ormas atau membangun partai baru. “Mungkin itu jalan yang akan kami tempuh,” tandas Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 ini.